Makanan khas Buton Utara yang terkenal enak ini menawarkan cita rasa autentik dengan rempah-rempah lokal yang menggugah selera dan wajib dicicipi oleh para pecinta kuliner.
Buton Utara adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sulawesi Tenggara. Daerahnya merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya dunia. Salah satunya ialah kawasan ini memiliki jumlah potensi bahan tambang yang cukup tinggi.
Bahan tambang tersebut berupa aspal, minyak bumi, emas, dan konon uranium. Selain itu, kawasan ini juga kaya akan hasil hutan dan juga lautnya.
Pulau Buton atau yang dikenal dengan “Negeri Seribu Benteng” ini juga memiliki kuliner khas yang masih terjaga cita rasanya.
Bahkan beberapa makanan khas Buton Utara adalah bagian dari warisan nenek moyangnya sendiri, yakni kerajaan Buton. Sehingga, sebagian dari makanan khasnya memiliki cita rasa warisan masyarakat terdahulu.
1. Kasoami
Salah satu makanan tradisional Buton Utara adalah Kasoami. Kasoami ini memiliki arti makanan dari ubi kayu yang diolah dengan uap panas (soa). Sehingga, Kasoami ini merupakan makanan yang terbuat dari tepung ubi kayu dan diolah menjadi gaplek dan difermentasi.
Bahan utamanya ubi kayu sendiri sudah lama tumbuh subur dan dijadikan makanan pokok sehari-hari oleh masyarakat sekitar.
Kasoami ini adalah makanan khas berbentuk gunungan yang berwana putih kekuning-kuningan sehingga menyerupai bentuk tumpeng. Selain itu, makanan ini memiliki tekstur yang sangat lembut.
Dahulu, makanan yang satu ini biasanya dikonsumsi oleh warga yang bekerja sebagai petani dan nelayan. Sebuah kasoami biasanya dibuat dengan ukuran 500 hingga 700 gram. Serta diameter dan tinggi kasoami sekitar 10 cm. Sementara itu, untuk membuat kasoami ini tidak terlalu rumit.
Anda hanya perlu mengukus parutan singkong yang telah dikeringkan terlebih dahulu. Lalu parutan yang masih basah tersebut disaring.
Cara menyaring parutan tersebut dengan diayak agar dapat memisahkan parutan ubi halu dan kasar. Hasil parutan tersebut nantinya dimasukkan kedalam cetakan berbentuk kerucut dari anyaman bambu.
2. Rampu
Rampu merupakan makanan khas Buton Utara yang terbuat dari olahan ubi-ubian. Biasanya bahan yang digunakan Rampu ini berjenis Ketela dan singkong. Bahan tersebut nantinya diparut dan dicampur dengan kelapa parut dan bawang merah.
Ketika semua bahan tercampur rata, barulah Anda bungkus dengan daun pisan dang dimatangkan. Proses akhir dari makanan khas yang satu ini dimatangkan dengan cara dibakar dari bara tumpukan batu. Proses masak yang cukup lama membuat hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membuat Rampu.
3. Ayam Nasu Walio
Jika tadi membahasa makanan yang terbuat dari hasil hutan, ini merupakan menu makanan yang berbahan ayam. Konon katanya, masakan ini merupakan makanan peninggalan Kerajaan Buton. Bentuk sajian dari kuliner ini mirip dengan opor.
Anda dapat menemukan Ayam Nasu Walio ini di perayaan atau acara adat Buton Utara atau lebih umum di Sulawesi Tenggara seperti acara lamaran, pernikahan atau perayaan pekande-kandea.
Sedangkan, menurut tradisi yang beredar di masyarakat Buton sendiri, Ayam Nasu Walio ini harus dihidangkan selama 7 hari berturut-turut ketika sedang dalam masa berkabung.
Makanan tradisional ini memiliki rasa yang gurih. Rasa gurih ini didapat dari campuran kelapa goreng dalam kuah berminyak. Adapun bumbu dari Ayam Nasu Walio ini sangat sederhana. Bumbu yang dipakai ini berupa sereh dan bawang merah.
4. Parende, Olahan Ikan
Setelah Anda tadi mengenal makanan khas Buton Utara berbahan utama ayam, sekarang mari mengenal makanan khas dari Buton berbahan ikan. Parende ini adalah menu khas Buton berupa olahan ikan yang paling populer di kalangan masyarakatan Buton.
Adapun bentuk dari ikan parende sendiri adalah sup ikan dengan bumbu kuang kuning yang gurih dan menyegarkan. Sedangkan untuk bahan utama makanan ini sendiri adalah ikan Pelagis. Hal ini dikarenakan, Buton tidak memiliki jenis ikan khusus yang biasa digunakan sebagai bahan uta,a Parende.
Namun, Ikan pelagis ini bukanlah nama ikan, melainkan sebutan bagi ikan yang hidup di zona pelagik. Adapun zona pelagic ini adalah zona laut yang kurang dari 200 meter. Ikan pelagis ini diantaranya adalah ikan tuna, cakalang, dan tongkol. Selain ikan pelagis, Anda juga bisa menggunakan ikan kakap merah sebagai bahan utama olahan ikan Parende.
Cara memasak parende ini cukup mudah. Langkah pertama, silahkan bersihkan ikan beserta isinya. Setelah itu, Anda potong-potong ikan tersebut.
Setelah itu, masukkan ikan yang telah dipotong tadi ke dalam setengah liter yang telah mendidih. Kemudian, sialhkan Anda masukkan bumbu-bumbu lainnya.
5. Tuli-tuli
Ayo kita kembali ke menu makanan khas Buton Utara berbahan ubi kayu. Tuli-tuli ini merupakan makanan khas berupa gorengan yang sangat nikmat.
Makanan yang memiliki bentuk seperti angka delapan ini memiliki rasa yang gurih. Apalagi jika dinikmati bersama dengan sambal goreng, tentunya menjadikan tuli-tuli ini memiliki rasa yang sangat lezat.
Untuk cara pembuatannya sendiri, silahkan Anda ambil beberapa batang ubi kayu. Ubi kayu tersebut dihaluskan dengan proses diparut. Hasil parutannya ini dimasukkan ke dalam kain bersih dan ditekan hingga adonan mongering.
Setelah dikeringkan, adonan di belah menjadi 2 bagian. Bagian pertama adalah adonan dicampur dengan irisan bawang, garam, dan air, lalu di panasi sampai kental.
Adapun adonan yang telah kental tersebut nantinya dicampur dengan parutan ubi yang telah kering. Adonan pun siap dibentuk seperti angka delapan.
6. Kambewe Gola
Makanan khas selanjutnya adalah Kambewe Gola. Secara bahasa, “kambewe” ini merupakan sebutan bagi makanan yang dibungkus dengan daun kelapa atau kulit dari jagung.Sedangkan “gola” memiliki arti gula. Jadi kambewe gola ini merupakan makanan khas Bunton Utara yang memiliki bahan utama biji jagung muda.
Hal ini dikarenakan, selain bekerja sebagai nelayan, masyarakat buton juga berkebun, salah satunya bercocok tanam jagung dan menjadikannya sebagai makanan pokok utama masyarakat sekitar.
Adapun biji jagung muda untuk membua Kambewe Gola ini harus berumur 70 hari. Sebab, pada umur tersebut, jagung akan terasa manis dengan tekstur yang tidak terlalu keras namun juga tidak terlalu lembek.
Biji jagung ini nantinya dimasukkan ke mesin penggilingan dan dicampurkan dengan gula merah sampai merata. Kemudian, rebus Kambewe Gola ke dalam panci.
Ketika sudah matang, kambewe gola ini memiliki tekstur yang padat dan renyah dan berwarna merah kecoklatan dengan rasa yang manis.
Demikian beberapa makanan khas Buton Utara yang dapat Anda ketahui. Sementara itu, hampir seluruh makanan unik ini tidak hanya digunaakan sebagai cemilan ataupun menu perayaan saja. Namun, makanan tersebut juga sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas apa yang diberikan kepada masyarakat sekitar.
Nah, bagi Anda yang akan berlibur ke Pulau Buton, wajib bagi Anda untuk mencicipi warisan kuliner dari kerajaan Buton sambil menikmati keindahan yang telah disajikan Pulau tersebut.