Oleh-oleh khas Buton Tengah yang paling diminati wisatawan menghadirkan beragam pilihan kuliner dan kerajinan unik dengan cita rasa dan kualitas lokal yang autentik.
Buton Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Pulau Buton, yaitu salah satu pulau di Provinsi Sulawesi Tenggara yang terkenal indah.
Sebagai bagian dari Pulau Buton, Kabupaten Buton Tengah memiliki banyak destinasi wisata menarik dan memesona, ditambah beragam oleh-oleh khas yang dapat dijadikan buah tangan.
Oleh karena itulah saat Anda berkunjung ke Buton Tengah, jangan lupa untuk membawa beberapa produk khas sebagai buah tangan. Baik oleh-oleh yang berupa makanan ringan maupun produk kerajinan tangan buatan masyarakat setempat.
1. Kain Tenun Buton
Oleh-Oleh khas Buton Tengah yang direkomendasikan di sini, kain tenun Buton adalah yang paling tidak boleh dilewatkan. Pasalnya, kain tenun ini dihasilkan dari tangan-tangan terampil masyarakat Buton yang masih bertekad untuk menjaga kelestarian budaya mereka.
Kain tenun Buton tersedia dalam beragam corak dan warna yang menunjukkan status dari pemakainya. Oleh karena itulah kain tenun Buton yang dipakai oleh orang yang masih lajang dan yang sudah menikah berbeda.
Di Buton Tengah, kain tenun ini diproduksi oleh pengrajin tenun dari Kecamatan Mawasangka dan Mawasangka Tengah.
2. Kacang Mete
Salah satu buah tangan khas Buton Tengah yang direkomendasikan untuk dibawa pulang adalah kacang mete. Pasalnya, kacang yang berasal dari jambu mete tersebut merupakan salah satu produk unggulan dari Buton.
Kualitasnya tidak perlu diragukan karena kacang mete Buton merupakan komoditas ekspor yang dikirim ke berbagai negara di Eropa, Vietnam, serta India.
Meski unggul di sektor pertanian dan juga perikanan, nyatanya kacang mete dari Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara tidak hanya dipasarkan dalam bentuk mentah atau belum diolah. Ada juga yang sudah diolah menjadi aneka makanan ringan seperti mete goreng sederhana, krispi kacang mete, dan mete gulai.
3. Olahan Ikan Tuna
Buton Tengah memiliki potensi perikanan yang besar dengan adanya teluk-teluk yang cocok untuk budidaya perikanan. Oleh karena itulah hasil laut dari tempat ini merupakan sesuatu yang tidak boleh dilewatkan, misalnya ikan tuna.
Namun, jika Anda ingin membawanya pulang, maka Anda dapat mencari olahan ikan tuna yang umur simpannya lebih panjang.
Ada banyak olahan ikan tuna yang dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Salah satunya adalah keripik ikan tuna, yaitu keripik yang terbuat dari daging ikan tuna.
Selain itu, ada juga abon ikan tuna dan juga sambal ikan tuna. Produk oleh-oleh ini sudah dikemas dengan baik sehingga Anda dapat membawanya pulang untuk keluarga dan tetangga.
4. Dodol Rumput Laut
Selain berpotensi untuk pengembangan budidaya perikanan, perairan di Kabupaten Buton Tengah juga cocok untuk dijadikan tempat budidaya rumput laut.
Pasalnya, wilayah kabupaten ini memilliki garis pantai barat dan garis pantai timur yang membentang dari utara ke selatan. Alhasil, banyak desa di kabupaten ini yang menjadi pemasok rumput laut.
Selain menghasilkan rumput laut mentah, masyarakat sekitar juga mengolah rumput laut menjadi salah satu dari produk khas Buton Tengah, yaitu dodol rumput laut.
5. Gula Kelapa
Gula kelapa merupakan kudapan khas Buton yang terbuat dari gula aren, beras ketan, dan parutan daging buah kelapa. Pengolahan terhadap ketiga bahan tersebut membuat makanan khas yang satu ini memiliki rasa manis dan gurih dengan tekstur yang kenyal dan padat.
Setelah diolah, adonan gula kelapakemudian dibungkus atau dikemas menggunakan kulit jangung yang telah dikeringkan dan diikat kencang di kedua ujungnya. Ada juga tali yang digunakan untuk mengikat bagian tengahnya sehingga gula kelapa yang telah dikemas tampak seperti bawang putih yang masih bergerombol.
6. Kue Baruasa
Kue baruasa adalah kue khas yang kerap disajikan masyarakat Sulawasi setiap kali ada acara penting seperti panen padi, pernikahan, lebaran, dan lain-lain.
Kue yang termasuk oleh-oleh khas Buton Tengah ini bentuknya bulat dan pipih. Kue baruasa dibuat dari bahan-bahan yang sederhana, seperti tepung beras, gula pasir, dan telur ayam kampung. Namun, ada juga masyarakat yang lebih memilih menggunakan gula aren untuk membuatnya.
Meski terbuat dari bahan yang sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk membuat kue baruasa dapat mencapai seharian penuh. Pasalnya, citarasa yang khas dari kue ini hanya dapat dihasilkan dengan keuletan dan ketelatenan yang luar biasa.
7. Bagea
Bagea merupakan sejenis makanan ringan yang tampak seperti kue kering atau biskuit. Kue yang terbuat dari tepung sagu ini memiliki rasa manis yang unik dan juga khas. Oleh karena itulah kue ini cocok dijadikan buah tangan yang dapat dibawa pulang.
Selain menggunakan tepung sagu sebagai bahan utamanya, dibutuhkan beberapa bahan lain untuk membuat kue ini, seperti gula halus, kenari, serta kacang tanah yang telah dicincang. Cengkeh dan kayu manis juga ditambahkan pada kue ini untuk memberikan aroma yang khas.
Selain rasa original, makanan ringan yang khas dan cocok disantap bersama teh atau kopi ini juga tersedia dalam varian rasa lain seperti keju dan mete.
8. Kopi Kaongkeongkea
Kopi Kaongkeongkea merupakan kopi khas Buton yang juga dapat ditemukan di Buton Tengah. Kopi ini dirawat secara organik tanpa menggunakan bahan kimia sintetis baik dalam bentuk pupuk maupun pestisida.
Kopi Kaongkeongkea memiliki aroma yang khas. Begitu pula dengan citarasanya. Kopi Kaongkeongkea tersedia dalam jenis robusta dan arabika yang juga memiliki ciri khas tersendiri. Oleh karena itulah apabila Anda merupakan penggemar kopi, maka produk ini tidak boleh dilewatkan.
9. Kampurui
Di samping kain tenun Buton, kampurui juga termasuk salah satu dari cinderamata khas Buton Tengah yang perlu dibawa pulang sebagai souvenir. Benda ini berupa ikat kepala yang digunakan oleh masyarakat Buton.
Dalam kebudayaan masyarakat setempat, kampurui dipakai pada acara penting seperti acara keagamaan maupun acara kebudayaan.
Tujuan pemakaiannya adalah untuk membedakan status dari orang-orang yang memakainya apakah si pemakai dari golongan bangsawan, penasehat, maupun rakyat. Ikat kepala ini terbuat dari dari kain batik, kain polos, atau kain dua warna.
10. Kerajinan Perak dan Kuningan
Produk kerajinan perak dan kuningan juga tidak boleh dilewatkan saat Anda ke Kabupaten Buton Tengah. Pasalnya, kerajinan perak dan kuningan ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Buton.
Meski kerajinan ini sudah mulai terkikis zaman, namun pemerintah setempat terus berupaya untuk mengembangkan kerajinan tradisional yang menjadi saksi sejarah Kesultanan Buton.
Itulah deretan oleh-oleh khas Buton Tengah yang paling populer dan tidak boleh dilewatkan saat Anda berkunjung ke daerah ini.