Aceh Jaya termasuk ke dalam kabupaten di Aceh yang terkenal dengan variasi makanannya yang cukup melimpah. Tidak hanya itu saja, namun banyak sekali kesenian yang menunjukkan ciri khas mereka.
Karena itulah, ketika mengunjungi Aceh Jaya wisatawan akan berusaha membawa oleh-oleh khusus yang menjadi kenang-kenangan bahwa mereka pernah mengunjungi kota Serambi Mekah ini. Kabupaten yang terkenal ini menyimpan banyak sekali sejarah dan nilai seni yang tinggi.
Apabila Anda merasa kebingungan ketika berada di Aceh Jaya dan tidak tahu harus membeli apa, maka tidak perlu khawatir lagi. Simaklah beberapa oleh-oleh khas Aceh Jaya yang sangat wajib untuk Anda beli dan dibawa pulang ke rumah.
1. Pinto Aceh
Buah tangan pertama yang sangat sering diincar oleh wisatawan adalah sebuah perhiasan yang bernama Pinto Aceh. Perhiasan Pinto Aceh ini terlihat sangat mewah dan indah, karena sudah dibuat dengan motif yang sangat unik. Motif tersebut diperkirakan dibuat pertama kali oleh seorang seniman bernama Mahmud Ibrahim.
Seniman yang pandai dalam bidang besi tersebut membuat perhiasan motif Pinto Aceh karena terinspirasi oleh monumen peninggalan Iskandar Muda, seorang raja Aceh terdahulu. Motif yang dibuat oleh Mahmud Ibrahim memiliki bentuk yang menyerupai monumen, menjadi simbol mengenai tempat keluar dan masuknya orang istana.
Proses pembuatan Pinto Aceh ini memakan waktu yang cukup lama karena harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan tidak semua orang mampu membuat perhiasan yang mewah ini. Hal tersebut karena seseorang yang ingin membuat Pinto Aceh harus memiliki keterampilan tingkat tinggi, meskipun kini sudah semakin banyak orang yang membuatnya.
Biasanya, Pinto Aceh akan dipakai sebagai perhiasan dan aksesoris untuk jilbab, cincin, gelang, dan kopiah. Jangan lupa untuk membawa Pinto Aceh ke rumah agar penampilan yang Anda miliki menjadi lebih menarik lagi.
2. Kupiah Meukeutop
Oleh-oleh selanjutnya yang tampak unik adalah Kupiah Meukeutop, sebuah peci yang seringkali digunakan oleh mempelai pria ketika sedang melaksanakan pernikahan. Pada zaman dahulu, Kupiah Meukeutop ini hanya bisa digunakan oleh pembesar istana seperti bangsawan atau raja-raja.
Meskipun begitu, kini Kupiah Meukeutop sudah bisa dipakai oleh masyarakat yang berasal dari kalangan orang biasa. Salah satu pahlawan Indonesia yang sangat terkenal yaitu Teuku Umar menjadikan peci ini sebagai aksesoris terfavorit. Peci ini memiliki makna yang cukup mendalam pada setiap bagiannya.
Ada empat bagian pada peci ini yang melambangkan qanun, reusam, adat, dan hukum yang harus dipercayai oleh pemimpin masyarakat agar mereka mampu menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Apabila Anda tertarik untuk membelinya, bisa pula memakainya bersama dengan aksesoris penunjang lain seperti Rencong dan kalung.
3. Kopi Aceh
Bagi Anda yang sering lalu lalang di dunia travelling, mungkin sudah tidak asing lagi dengan keberadaan Kopi Aceh. Kopi yang berasal dari Aceh ini memang sangat populer, bahkan tingkat popularitasnya pun sudah didengar hingga masyarakat luar negeri. Hal tersebut tidak mengherankan karena Kopi Aceh menyajikan rasa yang begitu sedap dan unik.
Citarasa yang cukup kuat membuat Kopi Aceh terasa berbeda apabila dibandingkan dengan kopi pada umumnya. Karena itulah ketika wisatawan yang berasal dari luar daerah mengunjungi Aceh, mereka pasti akan mencari kopi nikmat ini dan merasakan sendiri seberapa tinggi kualitas yang dihasilkan.
Salah satu jenis kopi yang ditemukan adalah kopi Aceh Gayo, yang mana menggunakan biji kopi arabika dalam proses pembuatannya. Biji kopi tersebut berasal dari daerah tinggi Gayo yang sangat subur dan seringkali ditumbuhi oleh tanaman kopi. Rasanya yang tidak bisa diragukan lagi menjadikan Kopi Aceh sebagai oleh-oleh yang cocok untuk dibeli.
4. Kue Bhoi
Kue Bhoi merupakan kue tradisional Aceh yang biasanya dipakai oleh masyarakat lokal untuk menemani mereka dalam meminum kopi. Apabila dilihat secara sekilas, maka Anda akan berpikir bahwa Kue Bhoi ini memiliki bentuk yang tampak seperti bolu. Namun, yang membuatnya unik adalah bentuknya yang beraneka ragam.
Masyarakat Aceh Jaya seringkali membuat Kue Bhoi dalam beberapa bentuk seperti bentuk bunga, bintang, dan ikan. Rasanya tidak terlalu manis seperti kue bolu biasanya, akan tetapi setelah dicelupkan di dalam kopi, maka rasanya berangsur-angsur akan bertambah menjadi lebih enak.
Tekstur kue ini terasa sangat lembut ketika dimasukkan ke dalam mulut meskipun tekstur luarnya tampak kasar. Biasanya, Kue Bhoi ini akan disajikan ketika ada acara tertentu seperti acara kelahiran, khitanan, ataupun ketika sedang mengunjungi sanak saudara. Kelebihan utama dari Kue Bhoi adalah tahan lama, sehingga tidak gampang kadaluarsa.
5. Dendeng Aceh
Meskipun dendeng adalah makanan yang sudah sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi Dendeng Aceh menyajikan sensasi berbeda dari dendeng yang biasanya. Dendeng Aceh dibuat dari daging rusa segar atau daging sapi, dan diolah menggunakan resep turunan yang sudah diberikan oleh nenek moyang mereka.
Terdapat beberapa variasi rasa jika ingin membeli Dendeng Aceh, mulai dari rasa asin, manis, ataupun rasa kari yang khas. Berdasarkan sejarah, Dendeng Aceh ini sudah menjadi makanan khas bagi masyarakat lokal bahkan dendeng yang lezat ini kerap dipakai oleh pelaut sebagai pengganjal perut ketika mereka menjelajahi lautan.
Proses pembuatan Dendeng Aceh ini cukup mudah, karena tinggal menjemur hasil irisan daging rusa ataupun sapi di bawah terik sinar matahari hingga benar-benar kering. Setelah irisan tersebut kering, maka selanjutnya akan dicampur oleh beberapa bumbu yang khas sebelum akhirnya digoreng di atas minyak yang panas.
6. Ikan Kayu
Meskipun namanya cukup unik, namun Anda tidak perlu khawatir karena Ikan Kayu bukanlah makanan yang menggunakan kayu sebagai bahan utamanya. Olahan yang begitu enak ini dibuat dari ikan tongkol yang sudah digarami, sehingga ikan tersebut bisa awet dalam waktu yang sangat lama hingga dua tahun.
Sebenarnya, Ikan Kayu ini memiliki sejarah yang cukup kelam bagi masyarakat Aceh. Sebab, makanan ini lahir ketika di Aceh terjadi perang yang tidak berkesudahan, sehingga menyebabkan masyarakat biasa mengalami krisis makanan. Untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka, maka lahirlah Ikan Kayu yang unik ini.
Meskipun proses pembuatannya cukup lama, namun cita rasa yang khas dari ikan tongkol membuat Ikan Kayu selalu digemari oleh wisatawan. Karena awet dan tahan lama, Anda bisa membawanya ke kampung halaman tanpa harus merasa khawatir dengan kualitasnya.
7. Keukarah
Selain Kue Bhoi, Keukarah juga menjadi camilan yang seringkali dijadikan makanan pendamping ketika sedang menyantap kopi. Bentuk dari makanan ini sangat unik, karena mirip seperti jaring atau benang yang melingkar. Terlebih, warnanya kecokelat-cokelatan dan tampak bersih, sehingga akan memicu rasa penasaran Anda.
Rasa manis dan renyah dari Keukarah dihasilkan oleh bahan utamanya yakni tepung beras yang diberikan gula. Setelah itu, bahan-bahan tersebut akan dimasukkan ke dalam cetakan sehingga akan terbentuk kue bulat sempurna. Karena memiliki aroma khas karamel dan rasanya yang enak, maka wisatawan pun memburu Keukarah ini.
8. Keripik Saree
Ketika Anda ingin mencari oleh-oleh yang bisa dijadikan teman dalam proses perjalanan, maka Keripik Saree adalah jawaban yang paling tepat. Rasa dari Keripik Saree ini terasa begitu renyah dan gurih, sehingga sangat cocok untuk menemani Anda ketika sedang makan nasi.
9. Kue Adee
Jajanan tradisional khas Aceh Jaya ini tidak pernah lekang oleh waktu, dan masih bisa ditemukan di pasaran lebih sering. Bahan utama pembuatan Kue Adee ini terdiri atas beberapa bahan yang sesuai dengan variasinya.
Untuk Kue Adee Ubi, maka singkong adalah bahan utama yang dipakai. Sedangkan untuk Kue Adee Tepung maka akan menggunakan tepung terigu lalu ditambahi telur, air daun pandan, dan gula. Setelah itu, adonan tersebut dimasukkan ke dalam oven hingga bisa disantap oleh orang-orang
10. Sale Pisang
Buah tangan Aceh Jaya terakhir yang bisa Anda jadikan sebagai referensi adalah Sale Pisang. Hal yang membedakan sale pisang di daerah Aceh dengan daerah lain adalah proses memasaknya yang lebih praktis. Cara membuat Sale Pisang Aceh adalah dengan mengupas pisang matang, lalu dijemur hingga garing.
Kemudian, irisan pisang tadi akan diasapi terlebih dahulu sebelum nantinya dilumuri oleh gula tebu. Meskipun ketika sudah sampai proses ini pisang tersebut sudah bisa dimakan, namun masih ada satu proses terakhir yaitu pisang itu akan digoreng kembali memakai tepung sehingga teksturnya lebih renyah lagi.
Itulah beberapa oleh-oleh Aceh Jaya yang sangat menarik dan wajib untuk dibeli ketika berada di sana. Saat berlibur di Serambi Mekkah ini, jangan sampai Anda melewatkan oleh-oleh yang ada tersedia karena pasti akan terasa sayang sekali. Ada perhiasan dan makanan tertentu yang pastinya akan memuaskan rasa penasaran Anda mengenai Aceh Jaya.