Oleh-oleh khas Aceh Tengah yang paling diburu wisatawan mencakup beragam kuliner tradisional dan produk lokal unik yang kaya akan cita rasa dan budaya.
Takengon memang berhasil mencuri perhatian wisatawan dan membuat kabupaten Aceh Tengah terkenal hingga ke seluruh nusantara. Berkat Danau Takengon sebagai tujuan utama, banyak pelancong yang datang untuk menikmati keindahannya.
Seolah tidak ingin pulang dengan tangan hampa, wisatawan membeli oleh-oleh khas Aceh Tengah untuk sanak keluarga ke rumah.
Adapun beberapa oleh-oleh daerahnya terbuat dari bahan tradisional berupa camilan hingga kerajinan tangan. Tidak hanya itu saja, ragam pilihan oleh-oleh khas juga memiliki keunikan tersendiri. Apa saja buah tangan yang bisa dibawa pulang dari kabupaten Aceh Tengah?
1. Jeruk Keprok Gayo
Lokasi Aceh Tengah yang berada di dataran tinggi membuat tanahnya sangat subur. Salah satu hasil pertanian yang paling menonjol adalah Jeruk Keprok Gayo, yang juga sering dipilih sebagai buah tangan.
Jeruk Keprok Gayo bisa ditemukan di Paya Tumpi, kecamatan Kebayakan, dimana ada terdapat perkebunan jeruk yang sangat luas.
Jeruk Keprok Gayo merupakan buah yang memiliki daging berwarna oranye dengan rasa manis dan sedikit rasa masam nan segar. Saat musim panen tiba, kita bisa melihat banyak penjaja pinggir jalan yang menjual Jeruk Keprok Gayo untuk oleh-oleh.
2. Apel Gayo
Tidak hanya kota Malang yang terkenal dengan buah Apel saja, Aceh Tengah juga memiliki beberapa varian Apel Gayo yang dikenal hingga di tanah Sumatera. Apel Gayo sendiri merupakan hasil budidaya seorang transmigran asal Malang yang membuka lahan pertanian Apel pertama di tanah Gayo.
Sejak saat itu, terdapat beberapa varian Apel Gayo yang paling terkenal seperti Apel Ana, Apel Rome Beauty, Apel Manalagi, Apel Wangling, dan juga Apel Australia. Wisatawan bahkan bisa datang ke kebun apel dan memetik buah apel langsung dari pohonnya.
3. Kerawang Gayo
Selain komoditas holtikultura, produk khas lain yang bisa dipilih adalah kerajinan tangan bernama Kerawang Gayo.
Kain khas Aceh ini memiliki motif yang unik dengan perpaduan warna mencolok seperti warna kuning, merah, dan hitam. Kain khas Aceh dengan motif Kerawang Gayo juga identik dengan lingkaran besar di bagian tengah.
Pada jaman dulu, kain ini sering digunakan oleh suku Gayo untuk menghadiri upacara adat tertentu. Dan kini wisatawan bisa membawanya pulang sebagai buah tangan untuk keluarga di rumah.
4. Batik Aceh
Alternatif kerajinan tangan yang lain, wisatawan bisa memilih Batik Aceh yang memiliki motif yang berbeda dari jenis batik lain di Indonesia. Ciri khas dari Batik Aceh adalah pemilihan warna yang cerah dan tidak memiliki motif hewan sama sekali.
Motif paling terkenal dari Batik Aceh adalah Rencong, yang juga merupakan senjata tradisional suku Aceh yang sudah digunakan sejak abad 13 Masehi.
Selain motif Rencong, ada pula motif lain seperti Bungong Jeumpa, Gayo, dan juga Pinto Aceh. Harga Batik Aceh tergolong murah, biasanya dijual mulai dari Rp 80.000,- per lembar.
5. Miniatur Rencong
Rencong adalah senjata tradisional dari provinsi Aceh, yang juga digunakan oleh suku Gayo yang tinggal di sekitar Danau Takengon. Pada jaman dulu, senjata dengan kategori belati ini hanya dimiliki oleh golongan bangsawan dan para raja.
Bagi warga Gayo, Rencong melambangkan kehormatan pemiliknya sehingga biasanya hanya dikenakan oleh kaum pria sebagai hiasan dalam upacara adat.
Souvenir Miniatur Rencong bisa Anda dapatkan mulai dari Rp 50.000,- hingga jutaan rupiah, tergantung dengan bahan yang digunakan. Perlu diketahui bahwa beberapa miniatur rencong terbuat dari kuningan, besi putih, hingga kayu yang memiliki ukiran huruf Arab.
6. Pinto Aceh
Pinto Aceh adalah perhiasan tradisional yang menjadi salah satu souvenir yang terinspirasi dari raja Iskandar Muda. Bros berwarna kuning emas ini memang identik dengan wanita Aceh dan suku Gayo karena biasanya digunakan sebagai perhiasan ketika upacara pernikahan.
Bagi para wanita, perhiasan emas dengan bentuk Pinto Aceh akan menjadi souvenir yang berharga karena bentuk seperti ini hanya bisa Anda dapatkan di Aceh Tengah saja.
7. Keripik Ikan Depik
Ikan Depik adalah ikan endemik yang hanya hidup di Danau Takengon. Ikan yang terlihat seperti ikan teri ini sering dikonsumsi sebagai makanan khas Aceh Tengah yang lezat, seperti Depik Cabai Hijau atau Gulai Depik. Selain bisa dikonsumsi langsung, ikan Depik juga diolah kering dan digoreng menjadi keripik.
Keripik Ikan Depik biasanya dijual dalam bungkusan kecil ukurang 500 gram yang memiliki tekstur renyah dengan rasa asin yang pas.
Wisatawan paling suka Keripik Ikan Depik karena selain hanya bisa ditemukan di dataran tinggi Gayo, rasa yang lezat dan harga yang terjangkau membuatnya sering diborong dan dibawa pulang.
8. Dodol Aceh
Selain Keripik Ikan Depik, oleh-oleh khas Aceh Tengah berupa camilan lezat yang bisa Anda pilih adalah Dodol Aceh. Hasil kreasi tangan kreatif pelaku UMKM di Aceh Tengah ini berhasil dilirik wisatawan berkat pengemasan yang unik.
Dodol Aceh ini biasanya berbentuk lonjong dan memanjang seperti tongkat, dengan warna yang bervariasi seperti warna kuning, cokelat, dan bahkan hitam, dimana setiap warna juga memiliki perbedaan rasa.
Selain rasa original yang manis khas gula aren, Anda juga bisa memilih varian lain yang diberi tambahan biji wijen atau nanas. Teksturnya yang kenyal dan legit sangat cocok dinikmati dengan secangkir kopi Gayo yang pahit.
9. Kopi Gayo
Kopi Gayo merupakan produk pertanian yang sudah berhasil mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
Pasalnya biji Kopi Gayo dianggap sebagai biji kopi terbaik di dunia, mengalahkan biji kopi dari nusantara dan biji kopi dari Brasil dan Argentina. Varian Kopi Gayo yang paling populer adalah kopi Robusta dan Arabika.
Selain bisa mencicipinya langsung di kedai-kedai kopi yang tersebar di seluruh penjuru kabupaten Aceh Tengah, kini wisatawan juga bisa membawanya pulang. Biji Kopi Gayo tersedia dalam berbagai kemasan, baik yang masih berbentuk biji atau yang sudah dikemas dalam bentuk bubuk praktis tinggal seduh.
10. Kembang Loyang
Kembang Loyang sejatinya bukan 100% oleh-oleh dari Aceh Tengah karena camilan tradisional ini bisa ditemui di seluruh penjuru provinsi Aceh.
Namun tetap saja rasanya yang manis dan tekstur yang ‘kress’ di mulut selalu membuat kita ingin mencicipinya lagi dan lagi.
Kue Kembang Loyang biasanya sudah dikemas dalam plastik berukuran kecil dan dijual dengan harga mulai dari Rp 15.000,- per bungkus. Kue Kembang Loyang bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional atau di toko oleh-oleh khas.
Dari daftar oleh-oleh khas Aceh Tengah yang kami sebutkan di atas, kami merekomendasikan wisatawan untuk mencicipi Keripik Depik dan membeli Kerawang Gayo karena dua jenis oleh-oleh tersebut hanya ada di kabupaten Aceh Tengah saja.