Masjid Agung Demak terkenal dengan desainnya yang unik, pintu bledeg, kolam wudlu bersejarah, makam sultan dan bupati, mitos, dan sejarah panjangnya
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Kauman, Bintoro, Kec. Demak, Kab. Demak, Jawa Tengah. |
Apa serunya berwisata mengunjungi sebuah masjid? Jika yang dikunjungi adalah masjid pada umumnya, tentunya hal ini banyak ingin diketahui orang. Terlebih bagaimana jika yang dikunjungi merupakan masjid yang penuh dengan nilai tambah, seperti Masjid Agung Demak?
Apa menariknya mengunjungi masjid yang ada di Provinsi Jawa Tengah ini? Masjid yang dibangun oleh Walisongo ini merupakan sebuah masjid yang penuh dengan nilai sejarah dan budaya. Masjid Agung menjadi salah satu saksi dari keruntuhan kerajaan terbesar di Nusantara.
Bangunan suci ini masih berdiri sejak keruntuhan Majapahit hingga saat ini. Sebuah bangunan yang sudah ada sejak abad ke-15 tentunya memiliki cukup banyak hal menarik di dalamnya, khususnya bagi pecinta sejarah dan budaya.
Daya Tarik Wisata Masjid Agung Demak
Ada sejumlah daya tarik dari Masjid Agung, seperti sejarah, desain, pintu bledeg, dan kolem wudhu. Berikut ulasannya:
1. Objek Wisata yang Penuh Sejarah
Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit, kekuasaannya digantikan oleh kesultanan baru yang terletak di bagian utara Pulau Jawa. Kesultanan yang dimaksud adalah Kesultanan Demak, yang dipimpin oleh salah satu putra Brawijaya V, Raden Patah. Hal tersebut membuat pusat pulau Jawa dipindah dari Trowulan ke Demak.
Salah satu bangunan yang masih bertahan dari awal kepindahan tersebut hingga saat ini adalah Masjid Agung Demak. Masjid cantik ini dibangun atas perintah Raden Patah sebelum runtuhnya Kerajaan Majapahit, tepatnya pada tahun 1479. Sehingga, Masjid Agung dibangun pada masa pemerintahan Brawijaya V, bukan Raden Patah.
Ketika beralih dari kerajaan Hindu ke kerajaan Islam, otomatis masjid utama menjadi salah satu ikon penting di pusat kerajaan waktu itu. Ikon dari masa awal pemerintahan Kesultanan Demak ini masih bisa dikunjungi di Demak. Ketika mengunjungi bangunan suci ini, aura dari Masjid Agung akan membuat wisatawan merasakan sejarah panjang dari masjid indah ini.
➣ One Day Tour Semarang: Lawang Sewu, Sam poo kong, Kota Lama, Cimory
2. Desain yang Memadukan Dua Budaya
Masjid Agung Demak dibangun oleh para Walisongo. Sunan yang memiliki peranan paling penting dalam pembangunan masjid adalah Sunan Kalijaga. Selain berdakwah di tempat ini, beliau juga berperan sebagai arsitek utama dari Masjid Agung. Ada yang unik dalam desain yang dibuat oleh Sunan Kalijaga ini.
Hal unik adalah adanya akulturasi antara dua budaya, yaitu budaya Hindu-Budha dan Islam. Hal tersebut cukup membantu para Walisongo untuk menyebarkan ajaran Islam dari Masjid Agung. Budaya Hindu-Budha masih kental di antara masyarakat pada waktu itu.
Supaya lebih mudah diterima oleh masyarakat, sebagian besar desain dari Masjid Agung masih memanfaatkan gaya bangunan khas pada waktu itu. Ketika baru datang ke masjid menawan ini, wisatawan akan melihat sebuah masjid dengan atap berbentuk limas yang terdiri dari 3 susun.
Ternyata, susunan ini memiliki sebuah makna, yaitu Aqidah Islamiyah (Iman, Islam, dan Ihsan). Ketika masuk ke dalam, dapat dijumpai 5 buah pintu dan 6 buah jendela. Keduanya melambangkan 5 Rukun Islam dan 6 Rukun Iman.
Wisatawan akan merasakan suasana akulturasi antara budaya Hindu-Budha dan Jawa menjadi semakin kental ketika memasuki masjid. Di dalam Masjid Agung Demak, terdapat tiang penyangga utama yang menggunakan tatal (serpihan kayu) sebagai bahan utamanya. Tiang ini disebut sebagai Soko Majapahit, yang bermakna “tiang pemberian Prabu Brawijaya V”.
➣ Paket Wisata Semarang: Candi Gedong Songo, Ayanaz, Eling Bening
3. Pintu Bledeg
Orang jawa pastinya langsung tahu arti dari kata Bledeg di nama pintu ini. Artinya adalah petir. Nama ini digunakan sesuai dengan sejarah dari Pintu Bledeg. Gambar yang ada di pintu ini menceritakan pengalaman sang pembuat pintu, Ki Ageng Selo, ketika menangkap sebuah bledeg. Petir yang ditangkap dibawa ke hadapan Raden Patah dan Walisongo.
Hal tersebut membuat Raden Patah memerintahkan Ki Ageng Selo menggambar petir tersebut ke sebuah pintu. Ketika sedang digambar, bledeg ditaruh di alun-alun yang terdapat di depan masjid. Hal itu dilakukan supaya bisa ditonton oleh masyarakat luas. Kemudian datang seorang wanita yang membawa air untuk menyiram bledeg tersebut.
Ketika bledeg disiram, terjadi sebuah ledakan yang membuat bledeg dan wanita tersebut hilang. Kisah menarik inilah yang membuat banyak orang penasaran dengan Pintu Bledeg.
Untuk melihat pintu ini secara langsung, wisatawan dapat mengunjungi Masjid Agung Demak. Pitu ini berwarna merah dan emas, yang mana memiliki gambar kepala naga di dalamnya.
4. Kolam Wudhu Walisongo
Ini merupakan tempat wudhu yang utama dari Masjid Agung. Saat ini, kolam yang berada di bagian ujung depan masjid cantik ini tidak lagi bisa digunakan oleh khalayak umum untuk berwudhu. Salah satu bagian Masjid Agung ini kini sudah dipagari supaya tidak digunakan oleh pengunjung.
Dahulunya, ini merupakan kolam yang digunakan oleh Walisanga dan jamaat masjid lainnya untuk berwudhu. Kolam ini menjadi lokasi dari sayembara ternama Kesultanan Demak untuk menentukan sultan ke-4 dari kerajaan ini. Pemenang dari sayembara ini adalah Joko Tingkir, yang kemudian menyandang nama Sultan Hadiwijoyo.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Lokasi dari Masjid Agung Demak adalah di pusat Kota, tepatnya di sebelah barat alun-alun Kabupaten Demak, Jawa Tengah . Tempatnya khas seperti masjid utama pada umumnya di Pulau Jawa, yaitu di sebelah barat alun-alun. Jika mengunjungi Masjid Agung dari Kota Semarang, wisatawan bisa memanfaatkan Jalan Pantura dengan waktu perjalanan kurang lebih 60 menit.
Lurus saja mengikuti Jalan Pantura hingga menemukan Alun-Alun Demak. Sayangnya tidak ada opsi rute ke Kota Demak yang baik untuk pengguna setia kereta. Stasiun terdekat adalah di Kota Semarang dan di Kabupaten Grobogan.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh wisatawan utamanya adalah wisata sejarah dan wisata religi. Hal tersebut sesuai dengan nilai dari masjid cantik ini, yaitu sebuah bangunan bersejarah sekaligus tempat peribadatan. Berikut 3 aktivitas yang bisa dilakukan di Masjid Agung Demak:
1. Wisata Sejarah di Masjid Agung Demak
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, nilai utama dari Masjid Agung Demak ini adalah nilai sejarahnya. Wisatawan bisa mengitari bagian-bagian dari masjid untuk melihat-lihat berbagai objek sejarah yang ada di dalamnya. Jangan lupa untuk mempelajari nilai sejarah dari tiap peninggalan sejarah dan mengambil fotonya.
2. Ziarah
Ada sejumlah makam yang berada di sekeliling Masjid Agung Demak. Ada makam Raden Patah, makam raja-raja lainnya, makam KRP Natas Angin, dan makam bupati-bupati Demak. Selain itu, tidak jauh dari Masjid Agung juga ada makam dari Sunan Kalijaga.
Hal tersebut menjadikan Masjid Agung menjadi salah satu tempat yang wajib didatangi oleh rombongan wisata religi, khususnya yang berwisata untuk berziarah ke makam-makam Walisongo.
3. Beribadah
Bagi wisatawan yang beragama Islam dan tidak berhalangan, tidak afdol rasanya ketika mengunjungi tempat suci ini tanpa beribadah di dalamnya. Wisatawan bisa menyempatkan untuk melakukan Shalat Wajib maupun Shalat Sunnah di Masjid Agung.
Fasilitas yang Ditawarkan Masjid Agung Demak
Apa saja fasilitas yang disediakan di Masjid Agung Demak? Sama seperti masjid pada umumnya, fasilitasnya yaitu ruangan utama untuk sholat, tempat wudhu, toilet, alat-alat pendukung kegiatan ibadah, dan lahan parkir.
Tidak ada biaya sepeserpun yang dikenakan bagi wisatawan yang mengunjungi Masjid Agung, baik itu uang masuk maupun uang parkir. Alangkah baiknya jika pengunjung menyisihkan sedikit uang sakunya untuk berinfaq di kotak amal masjid.
Dengan daya tariknya, Masjid Agung Demak bisa menjadi rekomendasi bagi wisatawan yang ingin menikmati wisata sejarah sekaligus religi. Kebanyakan pengunjung yang datang ke masjid bersejarah ini datang secara ramai-ramai menggunakan bus. Umumnya rombongan menikmati wisata sejarah sekaligus berziarah ke makam-makam yang ada.