Liburan ke suatu tempat sepertinya belum lengkap tanpa mencicipi makanan khas daerah tersebut. Ibarat ke pantai, rasanya ada yang kurang jika kita belum main air. Begitu pula ketika Anda datang ke kabupaten Dharmasraya, salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Barat yang ternyata menyimpan beraneka ragam tempat wisata populer. Meski berjarak lebih dari 200 kilometer dari kota Padang, kabupaten ini ternyata menyimpan potensi alam yang menakjubkan. Kita bisa menikmati keindahan alam berupa perbukitan atau menjelajah ke masa lalu dengan mengunjungi Rumah Gadang peninggalan suku Minangkabau yang masih terawat dengan baik. Dan tentunya, semua itu belum lengkap jika kita belum mencoba makanan khas Dharmasraya.
Seperti halnya wilayah lain di provinsi Sumatera Barat, makanan khas Dharmasraya banyak terinspirasi dari lidah orang Minangkabau yang suka terhadap sesuatu yang pedas dan asin. Kita tahu bahwa masyarakat Minangkabau memberikan kado terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan mempopulerkan Nasi Padang ke seluruh penjuru negeri. Berkat kegigihan suku Minang yang berani merantau ke luar daerah, kita bisa mencicipi lezat dan gurihnya Rendang, Sate Padang, hingga Lamang yang rasa manis dan gurih santannya menggoyang lidah. Di Dharmasraya, kita bisa mencicipi beragam olahan masakan khas masyarakat setempat yang kini lebih bervariasi.
1. Dendeng Batokok
Seperti yang sudah disebut di atas, pengaruh suku Minang dalam membuat kudapan menyebar hingga ke pelosok daerah, termasuk di Dharmasraya. Daging sapi merupakan bahan wajib nan luar biasa karena bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan yang lezat. Di Dharmasraya, mereka memiliki olahan khusus yang membuatnya berbeda dari wilayah lain di Sumatera Barat.
Dendeng Batokok akan menjadi teman terbaik bagi sepiring nasi putih hangat. Irisan daging sapi yang tipis namun kaya rasa akan langsung memberikan pukulan telak yang membuka mata Anda dan berkata, hmmm.. mantap! Rasa pedas dan asin yang seimbang membuat kita ketagihan. Seporsi Dendeng Batokok pun akan habis dalam sekejap.
Masyarakat setempat menyebut Dendeng Batokok karena proses memasak daging yang harus dipukul-pukul, atau yang biasa disebut masyarakat setempat dengan ditokok-tokok. Cara tersebut membuat serat daging terlepas sehingga terasa lembut saat sudah diiris tipis.
2. Sate Padang
Selain menjadi makanan khas kota Padang, Sate Padang juga menjadi kuliner khas Dharmasraya dan wilayah lain di Sumatera Barat. Sebagai makanan yang juga sudah menyebar ke seluruh penjuru Indonesia, Anda tetap harus mencoba Sate Padang di daerah ini. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Sate Padang di wilayah Sumatera Barat memiliki rasa yang jauh berbeda dengan Sate Padang yang dijual di luar Sumatera Barat.
Ini adalah kesempatan Anda untuk mencicipi langsung Sate Padang buatan orang Dharmasraya yang tentu saja, mewarisi selera leluhur mereka. Anda bisa menemukan Sate Padang tersebar disini, mulai dari warung pinggir jalan hingga rumah makan. Irisan daging sapi tipis langsung mengguah selera ketika bertemu dengan kuah tepung beras yang kental dan pedas. Taburan bawang goreng dan aroma khas daun pisang yang terkena panas membuat Sate Padang terasa istimewa setelah menjelajah tempat wisata di Dharmasraya!
3. Kacimuih
Setelah puas dengan makanan khas yang pedas dan menggugah selera, kini saatnya mencicipi makanan pencuci mulut yang manis dan gurih. Namanya Kacimuih, panganan yang tercipta dari perpaduan parutan singkong dan kelapa yang menyatu saat proses masak. Kacimuih dihidangkan saat masih panas, lalu ditaburi dengan parutan gula merah di atasnya. Hawa panas Kacimuih membuat gula merah meleleh seketika, membuat siapa saja ingin langsung menyantapnya.
Kacimuih sendiri merupakan jajanan khas Dharmasraya yang bisa Anda temukan di pusat jajanan setempat. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp 3.000,- hingga Rp 5.000,- per porsi yang dibungkus dengan daun pisang. Jajanan manis nan gurih ini bisa kita temui di sore hari.
4. Lompong Sagu
Jajanan manis selanjutnya yang dipastikan akan menetralisir rasa pedas di mulut setelah menyantap Sate Padang adalah Lompong Sagu. Ini merupakan kudapan yang unik mengingat sagu bukanlah hasil bumi khas tanah Minangkabau. Tidak heran jika Lompong Sagu dianggap sebagai salah satu makanan khas Dharmasraya yang sangat spesial.
Lompong Sagu terbuat dari adonan sagu yang kemudian dicampur dengan parutan kelapa. Untuk memperkaya rasa, biasanya adonan tersebut ditambah dengan potongan pisang yang akan memberikan tekstur tersendiri. Setelah semua menyatu, rasa adonan yang gurih dicampur dengan gula merah yang memberikan rasa manis yang pas. Adonan kemudian dibungkus daun pisang, lalu dibakar hingga kecoklatan. Aroma khas daun pisang terbakar langsung membuat indera perasa kita penasaran dan tidak sabar untuk menyantapnya.
5. Konji Barayak
Makanan khas ini berupa bubur kental berwarna putih dengan rasa manis dan tersaji pada wadah batok kelapa akan membuat wisata kuliner di Dharmasraya terasa lengkap. Dengan bahan dasar tepung beras, Konji Barayak memiliki rasa yang seimbang, manis namun tidak sampai membuat eneg. Konji Barayak biasanya hanya disajikan pada saat acara penting, seperti festival Arung Pamalayu. Tidak heran jika jajanan ini sudah jarang ditemui di tempat umum.
Uniknya, Konji Barayak berasal dari Riau, yang secara perlahan menyebar ke kabupaten ini dan menjadi makanan khas yang disukai warga setempat. Apalagi Dharmasraya juga berbatasan langsung dengan kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Anda beruntung jika bisa mencicipi Konji Barayak saat berkunjung ke sini.
6. Martabak Mesir
Meski namanya mencatut salah satu negara di kawasan Afrika, namun Martabak Mesir bukan berasal dari sana. Konon, penggunaan nama Mesir pada makanan ini berdasarkan perpaduan citarasa Timur Tengah, India, dan tentunya Minang. Martabak Mesir memang berbeda karena jika biasanya martabak telur disajikan dengan acar mentimun dan cabai hijau, masyarakat Minang justru sering menyajikannya dengan kuah cuka.
Sama seperti Konji Barayak, Martabak Mesir bukan menjadi makanan asli kabupaten ini. Martabak Mesir berasalah dari Kubang, salah satu kota di Sumatera Barat. Namun berkat kepopulerannya, masyarakat Dharmasraya menyukai kudapan ini dan menjadikannya salah satu makanan khas yang wajib dicoba oleh wisatawan.
Saat Anda berkunjung ke Dharmasraya, jangan lupa untuk mengunjungi pusat kuliner lokal yang akan memberikan Anda wawasan baru tentang aneka ragam makanan khas di Dharmasraya. Selain rasanya yang enak dan melegenda, makanan dan jajanan tersebut dijual dengan harga yang relatif murah. Jangan sungkan untuk berinteraksi dengan warga untuk mencari lebih banyak makanan khas yang belum dikenal masyarakat luas.