Indonesia termasuk salah satu negara yang dikenal dengan beragam tempat wisatanya yang menarik untuk dikunjungi. Tempat-tempat wisata di Indonesia tersebar di seluruh daerah dengan daya tariknya masing-masing. Wisatawan dari mancanegara kerap sekali mengunjungi negara Indonesia untuk berwisata melepas penat dan menikmati liburan.
Salah satu provinsi di Indonesia yang menyuguhkan beragam tempat wisata menarik adalah Provinsi Maluku Utara. Provinsi tersebut dibagi dalam beberapa kabupaten, salah satunya adalah Halmahera Timur. Kabupaten ini dikenal dengan pesona alamnya yang selalu menarik hati wisatawan sehingga kabupaten ini banyak dikunjungi wisatawan.
Sebelum kembali ke daerah asalnya masing-masing, biasanya Wisatawan berburu buah tangan terlebih dahulu. Oleh-oleh khas dari Halmahera Timur bisa berupa hasil kerajinan tangan dan makanan khas. Berburu oleh-oleh termasuk kegiatan wajib yang dilakukan oleh Wisatawan ketika berkunjung ke Halmahera Timur sebelum pulang ke daerah asalnya.
1. Halua Kenari
Halua Kenari merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Halmahera. Makanan ini bisa ditemukan di daerah Halmahera. Halua Kenari juga banyak dijual di daerah Manado. Ketika berkunjung ke Halmahera Timur, makanan tersebut kerap dicari oleh Wisatawan dan bisa dimakan langsung disana.
Selain bisa dimakan langsung, Halua Kenari juga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh atau buah tangan untuk seluruh keluarga di rumah. Bahan dasar pembuatan Halua Kenari adalah gula merah dan dicampur dengan kacang kenari sehingga cita rasa yang dihasilkan cenderung ke manis.
Menikmati Halua Kenari terasa lebih nikmat jika disajikan bersamaan dengan teh hangat maupun kopi sehingga selalu membuat siapa saja yang memakannya menjadi ketagihan. Dari segi ukuran, Halua Kenari dibuat dalam beberapa ukuran sehingga harganya dipengaruhi oleh besar ukuran yang dibeli.
Yang menarik dari kue khas Halmahera Timur ini yakni khasiatnya untuk kesehatan. Kandungan kenari yang terkandung di dalam makanan tersebut diklaim mempunyai efek bagus untuk anti alergi, antikanker, dan antivirus. Dari segi kemasan, Halua Kenari dikemas dengan wadah yang cantik dan mudah disimpan.
Anda hanya perlu untuk menyimpannya dalam toples maupun meletakkannya di tempat kering misalnya keranjang makanan. Sehingga sangat aman dibawa pulang sebagai oleh-oleh karena sesampai di rumah Halua Kenari bisa disimpan dalam waktu cukup lama di dalam lemari pendingin.
Sebagai tambahan informasi, alasan memilih kacang kenari untuk bahan dasar membuat Halua Kenari adalah sebagai salah satu bentuk dari upaya masyarakat setempat dalam rangka mengoptimalkan hasil sumber daya alam di wilayah Halmahera Timur karena banyak masyarakat yang bercocok tanam jenis kacang ini.
2. Pisang Mulu Bebe
Pisang Mulu Bebe termasuk makanan khas Halmahera Timur yang menjadi komoditas utama di daerah tersebut. Makanan ini tidak hanya menjadi favorit Wisatawan domestik saja, namun Wisatawan mancanegara juga banyak yang menyukainya. Buah pisang diolah menjadi Pisang Mulu Babe dan cocok untuk oleh-oleh.
Dinamakan ‘Mulu Babe’ karena jenis pisang ini cukup unik dimana bentuknya memiliki sedikit perbedaan dengan jenis pisang pada umumnya. Bentuknya melengkung mirip dengan mulut bebek dan buahnya sedikit ramping. Karena bentuknya yang mirip dengan mulut bebek itulah jenis pisang ini dinamakan ‘Mulu Bebe’.
Jenis pisang ini memiliki bobot kurang lebih 2-3 kg per tandannya. Pisang Mulu Babe mengandung beragam nutrisi seperti pisang lainnya antara lain karbohidrat, vitamin B1, askarbonat, protein, air, vitamin B6, dan vitamin B2. Jenis pisang ini bisa dimakan secara langsung saat sudah masak seperti ketika makan jenis pisang yang lain.
Bisa juga disajikan dengan pelengkap berupa sambal dabu-dabu. Pisang ini juga cocok diolah sebagai keripik pisang. Pisang Mulu Babe sangat recommended dibawa pulang sebagai oleh-oleh karena jenis pisang ini tidak akan ditemukan di daerah lainnya, hanya tumbuh di daerah Maluku Utara saja, terutama Halmahera Timur.
3. Kue Cara
Jajanan khas Kue Cara, banyak digemari oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Makanan pencuci mulut ini asalnya dari daerah Weda. Cita rasanya lebih cenderung ke gurih dan asin. Untuk membuatnya, adonan kue ini dibuat dari bahan air, gula, tepung gandum, santan, dan garam.
Selanjutnya adonan tersebut dicampur secara merata lalu dipanggang di cetakan adonan yang berbentuk bulat pipih. Isian di tengah kuenya biasanya berupa tumis sayur seperti buncis, wortel, serta ikan cakalang yang diiris tipis-tipis. Semakin berkembang jaman, isian kue cara kini semakin beragam.
Wisatawan bisa menemukan kue ini di berbagai toko oleh-oleh, pusat kuliner, hingga pasar tradisional di daerah Halmahera Timur. Biasanya kue cara yang dijual di toko oleh-oleh dan pusat kuliner mempunyai isian berupa buah-buahan yang segar seperti nangka dan pisang, dikombinasikan dengan keju atau coklat.
Sedangkan di pasar tradisional biasanya kue cara dijual dengan isian berupa tuis sayur dan potongan cabe merah. Kue cara dikemas dengan wadah yang menarik dan tahan lama sehingga aman dibawa pulang untuk keluarga di rumah.
4. Aksesoris dari Mutiara
Daerah Halmahera Timur dikenal sebagai salah satu daerah di Indonesia yang menghasilkan mutiara dan merupakan pusat kerajinan dari bahan mutiara. Mutiara termasuk kekayaan laut yang banyak dihasilkan di daerah ini sehingga masyarakat setempat memanfaatkannya untuk sumber mata pencaharian.
Terdapat dua jenis mutiara yang diperjualbelikan di daerah Halmahera Timur yakni mutiara air laut dan air tawar. Kedua jenis mutiara tersebut dibuat menjadi beragam aksesoris seperti cincin, gelang, kalung, dan lain sebagainya. Wisatawan senang berburu aksesoris mutiara disini karena kualitasnya bagus dan harganya terjangkau.
Jika Wisatawan harus merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa mendapatkan aksesoris dari bahan mutiara di daerah lainnya, maka di kabupaten mereka bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih terjangkau. Tidak heran karena Halmahera memang dikenal dengan daerah yang menghasilkan mutiara.
Menariknya lagi, bahan mutiara yang digunakan pada beragam aksesoris khas ini menggunakan mutiara asli yang didapatkan dari laut. Masyarakat setempat yang bermata pencaharian sebagai pengrajin lah yang mencari salah satu jenis biota laut itu sendiri dari lautan Halmahera Timur.
5. Kerajinan dari Kulit Kerang
Berwisata di daerah Halmahera Timur akan sangat disayangkan jika tidak berburu oleh-oleh hasil kerajinan tangan. Selain membawa pulang oleh-oleh berupa makanan khas dari daerah tersebut, Wisatawan juga senang berburu oleh-oleh hasil kerajinan tangan, salah satunya adalah kerajinan dari kulit kerang.
Hasil kerajinan khas dari kabupaten ini tidak jauh-jauh dari hewan laut karena banyak ikan dan biota laut yang bisa ditemukan di daerah ini. Kerajinan yang dibuat dari kulit beragam jenis kerang berupa gantungan kunci, lampu, hiasan dinding, hingga cincin sangat mudah ditemukan di toko oleh-oleh dan pasar di daerah Halmahera Timur.
Cangkang kerang sendiri merupakan salah satu bahan baku yang biasanya digunakan masyarakat setempat untuk menghasilkan benda kerajinan. Menariknya, nilai estetik cangkang kerang tergolong tinggi sehingga tampak tidak monoton dan tidak membuat Wisatawan merasa bosan saat melihatnya.
6. Ikan Cakalang Fufu
Ikan cakalang Fufu merupakan makanan khas Manado dan Halmahera Timur yang cocok dijadikan oleh-oleh. Ikan ini diolah dengan proses pengasapan dalam waktu kurang lebih 4 jam lamanya. Dinamakan ikan cakalang Fufu karena proses dalam pengasapan ikan di Manado dan Maluku disebut dengan istilah ‘Fufu’.
Karena proses pengasapan itulah daya tahan ikan cakalang tergolong cukup lama dibandingkan dengan beragam olahan ikan yang lain. Wisatawan domestik maupun mancanegara banyak yang menjadikan makanan ini sebagai makanan favorit mereka karena rasanya cukup unik.
Sebelum dilakukan proses pengasapan, sisik ikan cakalang sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu ikan dilumuri menggunakan bumbu dan diasapi sampai matang. Proses pengasapan yang dilakukan dalam mengolah ikan ini menghasilkan aroma yang menggoda sehingga membuat selera makan menjadi meningkat.
Wisatawan domestik lebih mengenal ikan cakalang dengan nama ikan tongkol. Dalam proses pengasapan, ikan cakalang dibelah menjadi dua kemudian dijepit dengan menggunakan bambu. Makanan khas Halmahera Timur ini biasanya bisa bertahan maksimal satu bulan di dalam suhu ruang sehingga awet dibawa di perjalanan.
Karena daya tahannya cukup lama, maka ikan cakalang Fufu cocok dijadikan untuk oleh-oleh. Makanan ini lebih terasa nikmat jika disajikan bersama dengan nasi hangat. Wisatawan yang penasaran dengan kelezatan ikan cakalang Fufu juga bisa nikmati secara langsung di rumah makan yang ada di daerah ini.
Itulah beberapa rekomendasi oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang ketika berkunjung di Halmahera Timur. Selain makanan khas, Wisatawan juga bisa membawa pulang oleh-oleh berupa hasil kerajinan tangan. Di daerah ini sendiri, hasil kerajinan tangan yang dijual mayoritas berasal dari hewan laut yang berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.