Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Kedaleman, Kemiren, Kec. Glagah, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur. |
Banyuwangi terkenal memiliki wisata alamnya yang beragam dari wisata gunung, wisata pantai dan wisata airnya. Selain wisata alamnya yang menarik di Banyuwangi ada desa wisata yang juga memiliki daya tarik unik loh, tepatnya ada di Desa Adat Osing.
Desa Osing yang berada di Kecamatan Glagah, Banyuwangi ini memiliki budaya, tradisi, adat dan ritual yang berasal dari Suku Osing yang bisa kita nikmati sampai sekarang. Karena adanya budaya dan tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang, membuat desa ini sangat menarik untuk dikunjungi.
Sejarah Desa Adat Osing

Menurut sejarahnya Desa Adat Osing ada sejak tahun 1830 pada saat jaman Belanda yang bermula dari warga desa Cungkring yang tidak ingin kembali ke desa untuk menghindari penjajahan Belanda. Desa Cungking jaraknya dari Desa Kemiren sekitar 5 km.
Sebelum menjadi sebuah perkampungan, desa Kemiren dulunya hanya berupa hutan dan hamparan sawah dari warga Cungking yang ditanami pohon durian dan pohon kemiri. Karena dulunya kawasan ini ditumbuhi pohon tersebut sehingga desa ini dinamakan sebagai Desa Kemiren.
Pada tahun 1993 sampai 1998 Gubernur Jawa Timur menetapkan desa ini menjadi kawasan wisata atau dewa wisata. Osing adalah sebutan untuk penduduk asli Banyuwangi atau istilah lainnya dinamakan dengan wong Laros atau Wong Blambangan.
Daya Tarik Wisata Desa Adat Osing

1. Tradisi Gedhogan
Karena Desa Adat Osing sampai sekarang masih menerapkan tradisi dari nenek moyangnya, maka tidak asing jika kita masih bisa menemukan tradisi yang unik. Dan salah satu tradisi yang bisa kita temukan di desa wisata ini bernama Tradisi Gedhogan. Tradisi Gedhogan adalah upacara adat yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang telah dilakukan. Saat musim panen, para perempuan di desa ini akan menampilkan pertunjukan seni dengan memukul lesung dan alu yang diiringi menggunakan tabuhan gendang dan angklung yang merdu.
2. Belajar Membuat Kopi Tradisional
Saat berkunjung ke desa wisata yang ada di Banyuwangi ini tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kopi khas Osing yang nikmat. Di Desa Osing panen kopinya sangat melimpah, sehingga tidak heran di desa ini banyak kafe yang menyediakan kopi bercita rasa yang khas.
Selain menikmati kopi khas Desa Osing, wisatawan juga dapat belajar untuk membuat kopi sendiri menggunakan cara tradisional. Wisatawan akan diajak untuk belajar menumbuk kopi, menyangrai dan menyaring biji kopi. Saat menyangrai kopi disini metodenya masih menggunakan teknik tradisional. Yaitu menggunakan wajan yang kompornya terbuat dari tungku tanah liat. Karena masih menggunakan bahan kayu bakar, sehingga aroma kopi yang dihasilkan menjadi lebih enak dan lembut.
3. Budaya Barong Osing
Selain bisa menikmati tradisi Gedhogan, wisatawan juga bisa melihat tradisi lainnya id Desa Osing yaitu melihat Tradisi Barong Ider Bumi yang merupakan ritual adat yang dilakukan tahunan. Tradisi Barong Osing ini pertama kali diselenggarakan di tahun 1940 dan diselenggarakan di hari kedua setelah lebaran atau di tanggal 2 syawal. Barong Osing ini akan diarak keliling desa yang memiliki tujuan untuk mengusir aura jahat dan aura negatif yang dapat menghalangi kemakmuran desa.
4. Rumah Adat Suku Osing
Saat memasuki kawasan desa wisata ini, wisatawan bisa melihat rumah adat Suku Osing di kanan dan kiri. Rumah adat ini memiliki keunikan pada bagian pintu rumahnya terbuat dari kayu yang diukir dan memiliki bentuk atap yang khas.
Rumah adat Suku Osing ada 3 jenis atap, yaitu tikel balung (atap memiliki empat sisi), crocogan (atap memiliki 2 sisi) dan Beresan (atap memiliki tiga sisi). Selama berkeliling untuk melihat keunikan rumah adat yang ada di Desa Osing, wisatawan bisa mengobrol bersama warga setempat untuk mempelajari budaya yang mereka miliki.
Suku Osing memiliki tradisi unik yaitu menyimpan kain batik di dalam toples dan tradisi menjemur kasur bersamaan di sepanjang jalan yang dikenal dengan nama tradisi khas mpe kasur. Tradisi mpe karus ini memiliki tujuan untuk menolak musibah atau menolak penyakit.
Alamat, Rute dan Tiket Masuk

Jika Anda tertarik untuk melihat kebudayaan dan tradisi yang unik dan menarik di Desa Adat Osing. Anda bisa datang ke Jawa Timur, Kabupaten Banyuwangi, menuju ke Kecamatan Glagah yang tepatnya ada di Dusun Kedaleman, Desa Kemiren.
Dari pusat kota Banyuwangi untuk sampai ke desa wisata yang ada di Kemiren ini sangatlah dekat, jaraknya hanya 6,1 km dan hanya membutuhkan perjalanan sekitar 13 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Untuk harga tiket masuk ke Desa Adat Osing yang ada di Banyuwangi adalah Rp 5.000 per orang. Dengan harga tiket masuk yang murah ini, wisatawan bisa belajar dan menikmati tradisi, adat dan budaya yang unik dari masyarakat di Desa Osing.
Harga jajanan, makanan dan minuman dikisaran harga Rp 4.000 sampai 20.000. Jika ingin bermalam di desa ini, Anda bisa menyewa homestay hargannya sekitar Rp 150.000 per malam. Jam operasional dari desa wisata di Banyuwangi ini dibuka dari jam 8 pagi dan tutup pada jam 5 sore. Buka tidak setiap hari, karena hari senin desa wisata ini tutup.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan

1. Mencoba Sensasi Masak di Dapur Suku Osing yang autentik
Desa Adat Osing yang ada di Kemiren menawarkan festival jajanan khas dari Banyuwangi yang enak dan lezat. Saat diadakan festival ini, wisatawan bisa menikmati aneka kuliner yang dijual disini dan juga bisa langsung merasakan sensasi memasak kuliner khas dari Suku Osing. Kuliner khas Suku Osing ada Pecel Pitik, Uyah Asem, dan Tahu Walik khas Osing.
2. Melihat Tradisi dan Adat Suku Osing
Karena tempat wisata ini adalah sebuah desa wisata yang masih mempertahankan adat, tradisi dan budaya leluhur Suku Osing. Maka saat berkunjung kesini, Anda bisa melihat berbagai tradisi dan budaya khas Suku Osing seperti Tradisi Gedhogan, Budaya Barong Osing, Tradisi Mpe Kasur, Tradisi Menyimpan Batik di Toples dan Rumah Adat Suku Osing
3. Menikmati Kuliner Khas Osing
Wisatawan yang datang ke Desa Adat Osing tidak boleh melewatkan untuk berwisata kuliner disini. Karena di desa wisata ini terdapat banyak kuliner khas Osing yang memiliki citarasa berbeda dar kuliner yang ada di daerah lainnya. Salah satu kuliner yang khas di desa Osing adalah kopi khas Osing.
4. Menonton Festival

Di desa wisata yang ada di Desa Kemiren di Banyuwangi ini, wisatawan bisa melihat beberapa festival seperti Ngopi Sepuluh Ewu, tumpeng Sewu, Dan Ritual Ider Bumi. Suku Osing setiap tahun mengadakan festival ini secara rutin, maka dari itu saat berkunjung ke desa ini kamu bisa pertimbangkan saat festival tersebut diadakan. Sehingga akan membuat liburanmu di Desa Adat Osing lebih seru dan menyenangkan.
5. Menginap di Homestay
Jika Anda ingin menikmati budaya di desa wisata ini lebih lama karena ingin mempelajari budaya dan tradisi yang ada disini. Anda bisa menginap di beberapa penginapan yang berupa homestay yang memiliki desain banguan khas rumah adat Osing.
Karena untuk menikmati desa wisata ini tidak cukup sehari, minimal Anda harus berada di desa ini selama 2 hari sampai 3 hari. Saat menginap di desa wisata ini, Anda akan merasakan suasana yang sejuk dan menenangkan. Karena desa ini kondisi alamnya masih asri dan alami.
Fasilitas Penunjang di Desa Adat Osing

Sejak tahun 1995, Desa Osing telah diresmikan menjadi desa wisata, sehingga tidak heran jika fasilitas yang tersedia disini tergolong cukup lengkap. Fasilitas yang ada disini seperti penginapan atau homestay, anjungan wisata yang digunakan untuk tempat pertunjukan seni dan kebudayaan.
Selain itu, di desa wisata juga terdapat sebuah museum modern yang berisi koleksi peralatan, perlengkapan dan aksesoris dari kebudayaan Suku Osing. Dan juga terdapat sanggar, area bermain, kolam renang dan warung untuk menikmati kuliner khas Suku Osing.
Demikian berbagai hal menarik seputar Desa Adat Osing di Banyuwangi yang bisa menjadi referensi terbaik untuk belajar budaya dan kehidupan dari suku khas yang mendiami.