Taman Mangrove Morosari atau Hutan Mangrove Morosari Demak merupakan wisata alam cantik yang sarat sejarah semakin tenggelam akibat pemanasan global.
Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Tambaksari, Desa Bedono, Kec. Sayung, Kab. Demak, Jawa Tengah. |
Jika menghabiskan cukup lama waktu di Kota Semarang atau di Kota Demak, tidak ada salahnya mencoba untuk mengunjungi Taman Mangrove Morosari. Taman dengan view aesthetic ini adalah sebuah hutan mangrove atau bakau yang dikelola oleh penduduk Morosari.
Taman ini menyajikan pemandangan kawasan bakau yang indah, terutama di pagi dan di sore hari. Namun, dibalik keindahannya, Hutan Mangrove Morosari juga memiliki masalah yang amat sulit untuk diselesaikan. Pemanasan global membuat daerah pesisir Demak semakin lama semakin luas yang terendam ke bawah permukaan air.
Secantik apakah hutan mangrove di pesisir Demak ini? Separah apa dampak pemanasan global bagi wilayah Morosari? Langsung saja akan diulas Hutan Mangrove Morosari di pembahasan berikut:
➣ Cek Tiket Desa Wisata Gumuk Reco Semarang
Daya Tarik Wisata Taman Mangrove Morosari
Ketika mengunjungi Taman Mangrove Morosari di Demak ini, wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang berharga. Mulai dari bermain mengelilingi hutan bakau yang cantik, berziarah ke makam Syekh Abdullah Mudzakir, dan berbagi suka duka dengan warga asli Morosari.
1. Hutan Mangrove
Sesuai dengan namanya, daya tarik utama dari wisata yang penuh edukasi ini adalah hutan bakaunya. Wisatawan akan diajak oleh warga setempat untuk mengelilingi area bakau yang berlokasi cukup jauh dari area parkir.
Untuk mengunjungi hutan bakau tersebut, wisatawan perlu berjalan kaki di jembatan yang menghubungkan daratan dengan tempat yang dulunya adalah sebuah pulau. Sepanjang perjalanan, pohon bakau yang berjajar di samping kanan dan kiri jembatan akan membuat pejalan kaki senang sekaligus sedih.
Wisatawan akan merasakan senang karena view cantik yang dihasilkan deretan pohon bakau yang jarang. Di sisi lain, pemandangan tersebut akan membuat sedih akibat dari abrasi yang semakin lama semakin menenggelamkan daerah ini.
➣ Tiket Muncul River Tubing Semarang
Di ujung jembatan, perjalanan berhenti di sebuah tempat yang dulunya sebuah pulau. Di tempat ini ada makam dari tokoh agama daerah setempat, yaitu Syekh Abdullah Mudzakir. Dari tempat ini, wisatawan dapat menyewa perahu untuk berkeliling ke berbagai spot menarik di Taman Mangrove Morosari Demak.
Ada jembatan kayu dan gazebo di hutan mangrove yang bisa digunakan sebagai tempat berfoto. Setiap pengguna jasa perahu juga bisa berfoto di atas perahu di tengah hutan bakau.
2. Makam Syekh Abdullah Mudzakir
Ketika masih hidup, Syekh Abdullah Mudzakir merupakan sosok ulama yang mencetak banyak ulama lainnya di Demak. Ketika meninggal di tahun 1950, beliau dimakamkan di ujung Pulau Morosari. Sayangnya, semakin lama air laut semakin meninggi akibat dari pemanasan global. Pulau Morosari menjadi tenggelam di bawah air laut.
Uniknya, makam milik Syekh Abdullah Mudzakir dan keluarganya tidak tenggelam. Para warga meyakini bahwa amalan beliau, khususnya dalam penyebaran ilmu agama dan akhlak, membuat makamnya tidak tenggelam.
Ketika mengunjungi Taman Mangrove Morosari di Demak ini, alangkah baiknya sejenak menyempatkan diri untuk berziarah ke Makam Syekh Abdullah Mudzakir. Makam ini dapat dikunjungi dengan berjalan kaki dari parkiran ke bekas Pulau Morosari. Lokasi makam beliau ada di bawah bangunan beratap hijau di ujung jembatan.
3. Tempat Edukasi Mengenai Abrasi
Ketika mengunjungi Taman Mangrove Morosari, seluruh wisatawan akan melihat bagaimana mengerikannya dampak dari pemanasan global. Daerah yang dulunya berupa daratan dan hutan bakau, kini tenggelam di bawah permukaan air.
Wilayah ini hanya menyisakan beberapa jembatan di atas air yang menghubungkan satu pemukiman ke pemukiman yang lain. Padahal, jika hutan bakau masih lebat, kemungkinan daerah ini bisa menjadi daerah wisata yang lebih ramai.
Setelah mengunjungi Hutan Mangrove Morosari, kebanyakan wisatawan akan teredukasi terkait pentingnya menjaga alam. Wisata yang penuh duka ini cocok digunakan sebagai tempat untuk mengedukasi anggota keluarga maupun siswa sekolah.
Alamat dan Rute Mudah Menuju Lokasi
Taman Mangrove Morosari berada di Desa Bedono, Kec. Sayung, Kabupaten Demak. Dari pemukiman warga, lokasi hutan bakau masih berjarak 1 km lagi. Bagaimana caranya mengunjungi wisata yang penuh edukasi ini? Dari pusat kota Semarang, gunakan Jl. MT Haryono dan Jl. Ronggowarsito untuk menuju ke Jalan Pantura.
Ketika tiba di Jalan Pantura, pilih arah kanan menuju Kota Demak, Jawa Tengah. Ketika melihat Polsek Sayung dan Puskesmas Sayung di kiri jalan, pelankan kendaraan dan atur supaya kendaraan berada di sisi paling kiri jalan. Ketika melihat Alfamart Sayung di kanan jalan, belok kiri untuk memasuki jalan yang menyusuri sungai.
Jalan saja terus sejauh 3 KM hingga menemukan rambu-rambu yang bertuliskan “Jalan Utama Makam Syekh Abdullah Mudzakir”. Ketika melihat rambu-rambu tersebut, belok kanan hingga mentok, lalu lurus hingga menemukan area parkir wisata mangrove. Total jarak yang harus ditempuh dari Simpang Lima Semarang ke taman mangrove adalah 18 km.
Tiket Masuk dan Jam Operasional
Tidak perlu mahal-mahal untuk bisa masuk ke Taman Mangrove Morosari. Setiap pengunjung dari hutan mangrove hanya dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp2.000 saja. Cukup murah, bukan? Sedangkan, di akhir pekan dan hari libur nasional, harga tiket masuk hanya Rp5.000 saja per orang.
Mengapa biaya masuk ke Hutan Mangrove Morosari Demak begitu murah? Penyebabnya adalah niat awal dari pendirian wisata edukasi yang menyenangkan ini, yaitu sebagai tempat untuk mengenal sejarah daerah Morosari. Untuk mengitari berbagai kawasan hutan bakau, wisatawan dapat menyewa perahu dengan biaya sebesar Rp30.000 hingga Rp70.000.
Biaya sewa perahu tersebut akan sangat mahal apabila dinaiki seorang diri. Jadi, disarankan untuk menaiki perahu secara beramai-ramai supaya biaya sewa per orang menjadi lebih terjangkau. Asalkan tidak melebihi kapasitas maksimum.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Di hutan mangrove dengan pemandangan yang cantik ini, pengunjung bisa berwisata mengelilingi hutan, berfoto, dan berziarah ke makam tokoh ulama setempat. Berikut pembahasannya:
Berwisata Mengelilingi Taman Mangrove Morosari
Wisatawan bisa menyewa perahu untuk mengelilingi hutan mangrove bersama teman dan keluarga. Perahu nantinya akan berhenti di jembatan kayu yang ada di Taman Mangrove Morosari di Demak ini. Di sana, setiap pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan hutan bakau yang asri.
Berfoto di Berbagai Spot Foto
Di dalam area Taman Mangrove Morosari Demak terdapat cukup banyak spot foto yang instagramable. Ada spot dengan background hutan mangrove, spot di atas jembatan kayu, dan spot di atas perahu.
Berziarah ke Makam Syekh Abdullah Mudzakir
Bagi wisatawan yang beragama Islam, dianjurkan untuk mampir sejenak berziarah ke Makam Syekh Abdullah Mudzakir. Gunakan kesempatan ini untuk mempelajari sejarah beliau dan sejarah wilayah Morosari sebelum dan setelah terendam.
Fasilitas yang Ditawarkan Taman Mangrove Morosari
Meskipun wisata ini merupakan wisata alam, namun fasilitas umum yang disediakan oleh pengelola Taman Mangrove Morosari Demak ini lumayan lengkap. Meskipun dikelilingi oleh air laut, namun kawasan ini masih memiliki parkir motor dan mobil yang cukup luas.
Di ujung jembatan, tersedia toilet umum yang mengapung di atas air. Untuk berlayar dari area makam ke hutan mangrove, ada beberapa ojek perahu yang siap mengantar wisatawan. Jangan lupa untuk menawar harga awal yang dipatok oleh ojek supaya bisa mengunjungi hutan mangrove dengan ongkos yang terjangkau.
Taman Mangrove Morosari menawarkan keindahan hutan bakau di tengah air laut yang terus meninggi. Hutan yang asri ini mengajak seluruh masyarakat untuk turut andil mengurangi dampak pemanasan global.