Selain kental budaya yang islami, Langsa sebagai wilayah di ujung Pulau Sumatera juga menyajikan banyak pilihan buah tangan yang bisa dibawa pulang. Inilah deretan oleh-oleh khas dari Langsa yang paling diburu wisatawan.
Jika berlibur di suatu tempat, tak nikmat rasanya bila belum mencoba sejumlah oleh-oleh khas setempat untuk dibawa pulang. Langsa, yang dikenal dengan sebutan serambi mekkah, tak hanya memiliki pesona wisata yang indah, namun juga memiliki sejumlah cinderamata unik. Lantas apa saja ragam oleh-oleh khas Langsa yang tidak boleh Anda lewatkan? Simak daftar rekomendasi berikut ini!
1. Kopi Aceh Gayo
Kopi Aceh sudah sangat terkenal di Indonesia. Banyak kedai-kedai kopi yang menggunakan kopi jenis ini sebagai salah satu menu andalannya. Untuk itu, jika Anda sedang berada di Langsa, Aceh, seperti ada yang kurang rasanya apabila Anda belum mencicipi sajian kopi Aceh Gayo ini.
Salah satu minuman kopi favorit yang terkenal yakni sanger. Sanger menjadi salah satu kopi yang hanya ditemukan di Aceh. Menarik sekali bukan! Selain itu, masyarakat Aceh sendiri juga biasa menyebut kopi sanger sebagai kopi tarik, yang mana memiliki cita rasa kopi unik dan sangat khas, berbeda dari cita rasa kopi pada umumnya.
Selain kopi sanger, ada juga jenis kopi gayo, yang selalu menjadi incaran para wisatawan untuk digunakan sebagai oleh-oleh khas ketika sedang berkunjung di Aceh. Harga yang terjangkau dengan cita rasa unik dan mewah yang ditawarkan pada kopi jenis gayo ini, membuat para wisatawan tak ingin berhenti mencicipi kopi jenis satu ini.
2. Songket khas Langsa, Aceh
Umumnya, setiap masyarakat Melayu, selalu memiliki songket dengan motif dan corak khas masing-masing daerah. Seperti halnya pada songket Aceh. Kain songket khas Langsa, Aceh ini, dibuat dengan cara ditenun menggunakan alat dari kayu dengan aneka motif khas serta warna yang beraneka macam yang membuatnya berbeda dari kain songket jenis lainnya.
Sebab memiliki nuansa khas yang mewah, menjadikan kain songket ini kerap dijadikan para wisatawan sebagai cinderamata untuk keluarga maupun orang-orang terkasih. Harga yang ditawarkan pun cukup beragam, tergantung pada kerumitan desain motif pada kain songket ini. Kain songket, selain digunakan sebagai bawahan atau baju tradisional, juga bisa dijadikan sebagai hiasan dinding.
3. Sulam Kasab
Daftar rekomendasi oleh-oleh selanjutnya yakni Sulam Kasab, yang umumnya digunakan dijadikan sebagai aksesoris rumah tangga seperti taplak, tudung saji hingga sajadah untuk beribadah. Dalam pembuatannya, sulam kasab ini biasanya terbuat menggunakan benang dengan warna emas atau perak menyala.
Seiring berkembangnya waktu, dalam pembuatan Sulam Kasab ini mulai banyak menggunakan benang dengan warna-warna yang lebih kalem, dengan varian motif khasnya, seperti motif burung, bunga-bunga hingga dedaunan. Seperti hanya songket, sulam kasab ini juga dikerjakan secara manual menggunakan tangan oleh pengrajin terampil di Langsa.
Oleh sebab itu, menjadikan harga dari kain sulam kasab ini tergolong cukup mahal karena proses pembuatannya yang membutuhkan keterampilan khusus serta memakan waktu yang cukup lama. Akan tetapi, keindahan yang dihasilkan dari kain sulam ini tidak menghalangi minat para wisatawan untuk membelinya dan dijadikan sebagai cinderamata unik.
4. Batik Khas Aceh
Batik tidak hanya dikenal sebagai karya seni khas Jawa saja, kain batik Aceh juga memiliki nilai seni dan keunikan tersendiri di mata para wisatawan. Motif dari batik Aceh ini sendiri, memiliki makna yang tersirat mulai dari motif senjata tradisional Aceh, motif Gayo, motif bunga, hingga motif yang paling simpel yakni motif awan.
5. Dendeng Aceh
Mungkin Anda sudah terbiasa dengan olahan dendeng dari sapi, namun berbeda dengan dendeng Aceh ini, yang tidak hanya diolah dengan daging sapi saja, tetapi terdapat tambahan olahan daging rusa segar dengan tambahan resep rempah-rempah yang sudah turun temurun, sehingga membuatnya khas dan unik.
Dendeng khas Aceh, memiliki varian rasa yang beragam, diantaranya yaitu terdapat rasa manis, asin hingga rasa kari. Untuk proses pembuatan dendeng ini sendiri, pertama-tama dibuat dengan cara daging dijemur terlebih dahulu hingga kering, kemudian dicampur dengan aneka rempah-rempah dan selanjutnya dilakukan penggorengan hingga matang.
Dalam proses pembuatannya, memerlukan waktu yang cukup lama, kurang lebih sekitar tiga bulan hingga dendeng sapi khas Aceh ini bisa dinikmati. Untuk ketahanannya, dendeng khas Aceh ini memiliki ketahanan yang cukup awet, karena proses pengeringannya yang lama tadi. Harga yang ditawarkan per bungkusnya cukup bervariasi, yakni berkisar antara Rp.100.000 hingga Rp. 200.000
6. Ikan Kayu
Mirip dengan proses pembuatan dendeng khas Aceh, dalam proses pembuatan Ikan Kayu, juga diperlukan proses yang cukup lama, yakni dari tiga hingga 4 bulan sebelum akhirnya bisa dinikmati. Sebenarnya, proses pembuatan ikan ini sangatlah mudah. Ikan harus ditaburi terlebih dahulu dengan geram secara merata, kemudian direbus terlebih dahulu.
Selanjutnya, setelah ikan selesai direbus, ikan dijemur hingga kering. Setelah selesai dijemur, ikan kemudian dirajang dan selanjutnya dijemput kembali hingga benar-benar kering. Selama proses inilah, tercipta rasa dari ikan tongkol yang khas, lezat serta unik. Tidak hanya itu, ikan kayu ini juga memiliki rasa yang sangat gurih karena proses pengeringan yang cukup lama.
Untuk ketahanan dari ikan kayu juga tidak perlu diragukan lagi. Makanan khas Langsa, Aceh ini dapat bertahan lama hingga dua tahun lamanya serta cita rasanya tidak akan berubah. Oleh sebab itu, makanan satu ini banyak digunakan sebagai oleh-oleh ketika berada di Aceh, karena memiliki daya simpan yang lama, sehingga tidak khawatir busuk selama perjalanan jauh.
7. Kue Keukarah
Daftar selanjutnya yakni Kue Keukarah. Dari namanya saja sudah sangat unik bukan? Kue satu ini menjadi salah satu camilan oleh-oleh khas Aceh, dengan tekstur yang gurih dan renyah ketika digigit dan memiliki cita rasa yang manis, sehingga sangat cocok jika dinikmati bersama kopi atau teh.
Bentuk dari kudapan satu ini lebih mirip dengan sarang burung. Dalam proses pembuatannya, kue satu ini terbuat dari tepung beras. Jajanan satu ini memiliki daya tahan yang lama, sehingga sangat cocok digunakan untuk jajanan oleh-oleh khas Aceh, dan banyak diminati oleh para wisatawan karena rasanya yang gurih, manis serta tidak mudah cepat basi.
8. Bakpia Aceh
Siapa sangka kalau bakpia tidak hanya Anda temukan di Yogyakarta saja. Di Langsa, Aceh juga terdapat menu oleh-oleh bakpia yang memiliki cita rasa khas dan tentunya berbeda dengan bakpia yang ada di Jawa. Jika Anda tertarik untuk mencoba jajanan khas satu ini, Anda bisa membelinya di toko pusat oleh-oleh khas Langsa, Aceh, ketika sedang berada disana.
Tak hanya menjual bakpia yang siap disantap, sejumlah wisatawan juga biasanya dapat melihat bagaimana proses dari pembuatan bakpia khas Aceh ini. Menarik sekali bukan? Sehingga, para wisatawan akan semakin tertarik untuk mencoba jajanan khas satu ini dan menjadikannya oleh-oleh untuk keluarga di rumah atau teman dan kerabat kantor.
9. Kue Timpan
Rekomendasi oleh-oleh khas Langsa selanjutnya yang biasa diburu oleh sejumlah wisatawan ketika sedang berada di Aceh yakni kue timpan. Kue ini menjadi kue yang paling wajib dibeli oleh para wisatawan yang berkunjung. Oleh-oleh satu ini terbuat dari bahan dasar ketan dan pisang dengan cita rasa nikmat dan manis, serta harga yang ditawarkan pun cukup ekonomis.
Itu sebabnya, kue khas satu ini wajib dibeli oleh para wisatawan ketika sedang berada di Langsa, Aceh. Untuk Anda yang tertarik mencoba oleh-oleh khas satu ini dan membawakannya untuk keluarga di rumah, Anda bisa menemukannya di toko oleh-oleh khas Aceh, dengan harga yang sangat terjangkau yakni hanya sekitar Rp. 2000 saja.
10. Kembang Loyang
Jajanan khas Aceh selanjutnya yang wajib diburu oleh para wisatawan yakni kembang loyang. Bagi masyarakat Sumatera Utara, kembang loyang menjadi salah satu jajanan tradisional yang wajib ada ketika perayaan hari raya islam atau Idul Fitri dan perayaan taun baru. Selain itu, jajanan khas satu ini, juga menjadi kudapan khas yang banyak diburu oleh wisatawan karena rasanya yang unik.
Jajanan khas satu ini, terbuat dari bahan dasar tepung beras serta wijen. Tak heran, rasa dari camilan satu ini sangatlah gurih ketika digigit. Masyarakat Aceh menamakan kembang loyang karena, jajanan satu ini memiliki bentuk yang mirip dengan bunga. Untuk Anda yang tertarik membawa pulang jajanan satu ini sebagai oleh-oleh, Anda bisa menemukannya di pusat oleh-oleh Aceh.
Jajanan satu ini juga memiliki umur simpan yang cukup lama, sehingga Anda tidak perlu khawatir jajan tersebut busuk selama perjalanan pulang. Cita rasa yang gurih dan manis serta sangat awet, menjadikan jajanan satu ini banyak diburu oleh para wisatawan untuk oleh-oleh keluarga di rumah atau kerabat dekat ketika sedang berada di Aceh.
Demikian daftar rekomendasi cinderamata atau oleh-oleh khas Langsa, Aceh yang tidak boleh Anda lewatkan selama berkunjung di Aceh. Tak lengkap rasanya jika belum mencoba ragam kuliner daerah tersebut. Maka jangan sampai melewatkan untuk mencobanya ya, karena kuliner khas daerah memiliki keunikan dan cita rasa tersendiri yang tidak bisa Anda nikmati di tempat tinggal Anda.