Harga Tiket: Rp 15.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Peneropongan Bintang No.45, Lembang, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat. |
Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat untuk menerpong bintang atau tempat penelitian astronomi tertua yang ada di Indonesia dan terletak di Kabupaten Bandung Barat. Observatorium ini sebenarnya bukanlah sebuah tempat wisata untuk umum, karena ini adalah tempat pusat penelitian astronomi. Tetapi pengelola membuka program kunjungan untuk pengunjung yang ingin mendapatkan edukasi tentang dunia astronomi.
Pengunjung yang ingin datang ke Observatorium Bosscha, harus meminta izin dan meminta jadwal kunjungan terlebih dahulu. Terdapat dua sesi kunjungan yang bisa dilakukan di Observatorium ini yaitu sesi kunjungan siang dan sesi kunjungan malam. Jadi pastikan untuk Anda yang ingin berwisata edukasi disini, harus meminta izin terlebih dahulu ke pengelola dan menentukan jadwal kunjungannya.
Sejarah Singkat Observatorium Bosscha
Berdasarkan informasi sejarah yang dilansir dari laman wikipedia, Observatorium Bosscha dahulu memiliki nama Bosscha Sterrenwacht yang didirikan oleh Perhimpunan Bintang Hindia Belanda yang dikenal dengan nama Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging atau disingkat NISV. Observatorium megah ini berdiri di tanah dengan luas 6 hektar pada ketinggian 1310 meter di atas permukaan laut.
Latar belakang didirikannya Observatorium ini dimulai pada abad ke 20 yang idenya dikemukakan oleh astronom bernama Joan George Erardus Gijsbertus Voûte. Karena pada masa itu di bumi belahan selatan masih jarang terdapat Observatorium. Setelah itu Voûte menjalin persahabatan dengan pengusaha kaya Rudolf Albert Kerkhoven dan Karel Albert Rudolf Bosscha untuk mendapatkan dukungan pembangunan sebuah Observatorium di Hindia Belanda.
Setelah itu Bosscha mengumpulkan orang terpelajar dan pengusaha dengan membentuk NISV, hingga akhirnya tahun 1923 proses pembangunan Observatorium dimulai. Kemudian pada tahun 1933, publikasi internasional pertama kali berhasil dilakukan oleh Observatorium Bosscha. Tetapi selang beberapa tahun observasi dihentikan karena terjadinya Perang Dunia ke 2.
Setelah Perang Dunia selesai, dilakukan kembali renovasi besar di Observatorium ini karena terjadi kerusakan akibat perang. Setelah itu pada tahun 1951 tepatnya tanggal 17 oktober, NISV menyerahkan Observatorium kepada Indonesia. Kemudian pada tahun 1959 ITB berdiri dan Observatorium ini menjadi bagian dari ITB dna digunakan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi.
Observatorium ini pada tahun 2004 oleh Pemerintah dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya dan kemudian pada tahun 2008 kembali dinyatakan oleh Pemerintah menjadi Objek Vital Nasional.
Tiket Masuk dan Jam Operasional
Untuk harga tiket masuk ke Observatorium Bosscha sangat terjangkau yaitu Rp 15 ribu per pengunjung untuk kunjungan siang, dan Rp 30 ribu untuk kunjungan malam. Dengan harga terjangkau ini kita bisa mendapatkan pengetahuan tentang ilmu astronomi atau perbintangan secara langsung.
Untuk jam operasional, kunjungan perorangan biasanya hanya dapat dilakukan pada hari Sabtu jam 9 pagi dan jam 1 siang. Jadi pastikan Anda mengetahui jam kunjungan ini, selain itu saat masa pandemi Anda juga harus selalu memantau website resmi bosscha.itb.ac.id untuk mengetahui apakah Observatorium ini dibuka atau tidak. Berdasarkan informasi terbaru yang kami dapatkan bahwa destinasi edukasi ini masih tutup sampai bulan 31 Maret 2022.
Alamat dan Rute Mudah Menuju Lokasi
Jika Anda tertarik untuk mencoba berkunjung ke Observatorium Bosscha untuk mendapatkan ilmu pengetahuan secara langsung dari pusat penelitian astronomi. Maka Anda harus datang ke Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, atau tepatnya ada di Lembang di Jalan Peneropongan Bintang. Lokasinya jika Anda berangkat dari Kota Bandung sangat dekat hanya berjarak 15 KM ke arah utara dengan waktu perjalanan sekitar 15 menit sampai 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Untuk rute perjalanan termudah menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai Observatorium ini adalah dengan melalui Jalan Setiabudi dan Anda ambil arah yang akan ke Lembang. Setelah melewati Universitas Pendidikan Indonesia, dengan jarak 500 meter Anda akan sampai di depan Observatorium yang ada di kanan jalan.
Untuk Anda yang menggunakan angkutan umum dari Stasiun Hall ke Lembang, Anda bisa berhenti di gerbang bawah dari Observatorium. Jika menggunakan bus Damri dari Terminal Bus Leuwi Panjang, Anda cari dengan tujuan Terminal Ledeng, setelah sampai di Terminal Ledeng Anda bisa meneruskan naik angkot menuju ke Stasiun Hall yang jurusan Lembang dan Anda akan berhenti tepat di gerabang Observatorium.
Koleksi Observatorium Bosscha
Setidaknya ada sekitar 7 jenis teleskop yang ada di Observatorium Bosscha, yaitu :
1. Teleskop Refraktor Ganda Zeiss
Ini merupakan jenis teleskop refraktor yang menggunakan lensa dan terdiri dari 2 teleskop utama dan 1 buah teleskop finder atau pencari. Untuk diameter dari teleskop utama berukuran sekitar 60 cm, untuk teleskop finder berdiameter sekitar 40 cm. Teleskop ini digunakan untuk mendapatkan orbit bintang ganda visual, mengamati gerak bintang, menentukan jarak bintang, mengamati komet dan planet-planet yang ada di tata surya.
2. Teleskop Schmidt Bima Sakti
Untuk teleskop kedua ini adalah teleskop dengan diameter lensa koreksi yang berukuran 51 cm, untuk diameter cermin sebesar 71 cm dan memiliki panjang fokus 127 cm. Teleskop ini sesuai dengan namanya digunakan untuk mempelajari struktur dari galaksi bumi kita yaitu galaksi Bima Sakti. Selain itu Teleskop Schmidt Bima Sakti juga digunakan untuk mengamati supernova, mengamati asteroid, memotret objek langit, dan mempelajari spektrum bintang.
3. Teleskop Refraktor Bamberg
Selanjutnya ada Teleskop Refraktor Bamberg yang memiliki diameter lensa sebesar 37 cm dengan panjang fokus mencapai 7 meter. Untuk teropong satu ini digunakan untuk mengamati benda langit seperti menentukan skala jarak, menera terang bintang, mengamati citra kawah bulan, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati matahari serta mengamati benda langit lainnya.
4. Teleskop Cassegrain GOTO
Untuk koleksi teleskop di Observatorium Bosscha lainnya ada Teleskop Cassegrain GOTO yang memiliki diameter cermin lensa utama sebesar 45 cm dengan panjang fokus mencapai 1,8 meter, dengan memiliki cermin sekunder yang memiliki bentuk hiperbola dengan panjang 5,4 meter. Teleskop Cassegrain GOTO berfungsi untuk mengukur kuat cahaya sebuah bintang dan mengamati spektrum sebuah bintang.
5. Teleskop Refraktor Unitron
Lanjut ke koleksi teleskop ke 5 yang ada di Bosscha yaitu Teleskop Refraktor Unitron. Teleskop ini memiliki lensa objektif dengan ukuran diameter 102 mm dan panjang fokusnya mencapai 1500 mm. Fungsi dari Teleskop Refraktor Unitron adalah untuk mengamati gerhana matahari dan bulan, melihat hilal, melihat bintik hitam matahari dan mengamati benda langit lainnya.
6. Teleskop Surya
Untuk Teleskop Surya tentunya digunakan untuk mengamati citra Matahari, teleskop ini memiliki 3 buah teleskop Coronado yang sudah dilengkapi dengan filter teleskop yang berbeda-beda.
7. Teleskop radio 2,3m
Koleksi terakhir ada Teleskop radio 2,3m yang merupakan teleskop yang memiliki panjang gelombang mencapai 21 cm dan memiliki rentang frekuensi dari 1400 sampai 1440 MhZ. Dengan frekuensi tersebut, teleskop ini dapat digunakan untuk melihat objek yang jauh seperti kuasar dan ekstragalaksi.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Mengamati Cara Kerja Dari Teropong Zeiss
Jika Anda ingin mengunjungi Observatorium untuk dapat melihat cara kerja dari teropong Zeiss, maka Anda harus berkunjung di sesi malam hari sekitar jam 5 sore sampai jam 8 malam. Kunjungan untuk melihat cara kerja dari teropong tertua disini hanya bisa dilakukan pada bulan April sampai Oktober saja dan biasanya pengunjung hanya dapat melihatnya selama 4 malam saja setiap bulannya.
2. Mendapatkan Pengetahuan Astronomi di Ruang multimedia
Anda juga bisa mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan tentang Astronomi dengan mengunjungi ruang multimedia yang ada di Observatorium. Ruangan multimedia ini berisi biasanya digunakan untuk memperlihatkan kepada rombongan wisata yang ingin menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang dunia astronomi.
3. Melihat bintang menggunakan Teleskop Portable dan Teleskop Bamberg
JIka cuaca sedang mendukung, Anda juga dapat melihat bintang secara langsung di Observatorium ini dengan menggunakan Teleskop Portable dan Teleskop Bamberg. Sehingga Anda dapat menikmati pengalaman yang mungkin belum pernah Anda alami untuk melihat bulan dan bintang-bintang secara langsung.
Fasilitas yang Ditawarkan Observatorium Bosscha
Untuk fasilitas yang tersedia bisa dikatakan cukup lengkap karena disini terdapat area parkir cukup luas, tempat ibadah, ada toilet atau wc umum dan tempat toko oleh-oleh. Selain fasilitas umum tersebut disini terdapat fasilitas seperti ruang multimedia dan ruangan khusus untuk teropong bintang, yang dimana di fasilitas ini Anda bisa menemukan informasi, pengetahuan dan pengalaman tentang dunia astronomi secara langsung.
Itulah tadi penjelasan lengkap tentang Observatorium Bosscha dari sejarah, koleksi teleskop, alamat, harga tiket dan aktivitas menarik yang bisa dilakukan disini. Jadi jika Anda ingin mendapatkan ilmu pengetahuan tentang dunia astronomi atau melihat bulan dan bintang secara langsung bisa mencoba mengunjungi Observatorium ini.
Tetapi perlu diingat, observatorium di Lembang ini tidak bisa Anda kunjungi kapan saja dan melakukan kunjungan secara pribadi atau keluarga. Jika Anda ingin berwisata edukasi bersama keluarga kesini maka harus di hari Sabtu. Untuk rombongan wisata, harus memesan dan mendapatkan izin terlebih dahulu melalui website resmi Observatorium Bosscha di bosscha.itb.ac.id.