Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Besar Ijen, Gading Kasri, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. |
Untuk yang suka melihat benda-benda bersejarah, mengunjungi sebuah museum adalah hal yang menyenangkan. Saat berada di Kota Malang, Anda tidak boleh melewatkan untuk berkunjung ke Museum Brawijaya. Museum ini berisi peninggalan benda bersejarah berupa senjata dan lukisan dan memiliki luas tanah sekitar 10.500 meter persegi.
Museum Brawijaya diresmikan pada tahun 1968 dan sampai sekarang museum ini masih sering dikunjungi oleh siswa SMA yang mengadakan study tour di Kota Malang. Karena di dalam museum ini masih banyak benda-benda bersejarah yang bisa dipelajari sejarahnya untuk dijadikan sebuah karya tulis.
Sejarah Singkat Museum Brawijaya
Sebelum membahas tentang koleksi museum dan daya tarik yang ada di Museum Brawijaya Malang. Kita akan membahas sejarahnya terlebih dahulu. Museum ini direncanakan pembangunannya pada tahun 1962 oleh Brigjen TNI (Purn) Soerachman. Tetapi ide pembangunan museum ini baru dilaksanakan pada tahun 1967.
Proses pembangunan museum ini didukung pemerintah Kota Malang dan dibantu pembiayaannya oleh Ibu Martha seorang pengusaha hotel dari daerah Tretes Pandaan. Arsitektur museum ini dibuat oleh Kapten Czi Ir. Soemadi.
Pada tanggal 16 April 1968 secara resmi museum ini diberi nama Museum Brawijaya oleh Pangdam VIII/Brawijaya. Museum ini memiliki semboyan Citra Uthapana Cakra yang artinya cahaya yang membangkitkan semangat dengan harapan adanya museum ini bisa menerusakan serta membangkitakan semangat perjuangan.
Koleksi Museum Brawijaya
Museum Brawijaya memiliki beberapa barang koleksi-koleksi dari masa perjuangan kemerdekaan. Mulai senjata sampai benda pajangan yang bercerita tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Selain itu terdapat juga buku dan dokumen peninggalan dari masa lampau.
1. Gerbong Maut
Di halaman tengah museum kita dapat menemukan koleksi bersejarah Gerbong maut dan Perahu Segigir. Kedua benda peninggalan bersejarah ini adalah peninggalan masa penjajahan Belanda. Kedua benda ini menjadi saksi bisu para pejuang Indonesia saat menjadi tawanan Belanda.
Gerbong maut ini adalah sebuah gerbong kereta barang. Belanda dulunya menggunakan gerbong kereta api tersebut untuk memindahkan 100 tawanan perang dari pejuang Indonesia yang ditahan di Bondowoso menuju ke kota Surabaya. Karena berdesak-desakan pada sebuah gerbong yang sempit, banyak pejuang kemerdekaan yang kehabisan oksigen dan meninggal dunia di dalam gerbong.
2. Perahu Segigir
Yang kedua ada koleksi bersejarah lainnya yaitu Perahu Segigir. Perahu ini dulunya digunakan oleh Letkol Chandra Hasan untuk memimpin para pejuang kemerdekaan untuk melawan bangsa Belanda. Uniknya perahu ini sebenarnya bukan sebuah perahu perang, tetapi hanya sebuah perahu nelayan yang hanya bisa muat untuk 6 orang. Pada tanggal 26 November 1968 perahu bersejarah ini diserahkan ke Museum Brawijaya.
3. Koleksi Lainnya di Museum Brawijaya
Wisatawan yang berkunjung ke museum ini bisa belajar banyak sejarah dari peninggalan yang dikoleksi disini. Setiap benda bersejarah yang ada di tempat ini dilengkapi penjelasan tentang sejarah dari benda tersebut.
Di pintu masuk utama museum terdapat patung dari pahlawan Jendral Soedirman, pada bagian bawah patung terdapat tulisan data pribadi dari panglima besar Jenderal Soedirman. Dari penjelasan tempat tanggal lahir sampai tanggal meninggalnya dan juga nama istri.
Pada halaman depan museum terdapat tank dan senjata seperti meriam, sedangkan di area lobi terdapat 2 relief dan perangkat lambang Kodam TNI AD, relief kekuasaan kerajaan Majapahit dan di halaman tengah terdapat ruang koleksi 1, ruang koleksi 2 dan juga ruang perpustakaan.
Pada ruang koleksi 1 terdapat koleksi benda bersejarah yang sudah ada sejak tahun 1945 sampai 1949, dan salah satu koleksi ikonik di ruang 1 adanya mobil De Soto. Pada Ruang koleksi 2 yang terdapat benda bersejarah dari tahun 1950 hingga sekarang.
Untuk mengunjungi museum ini biasanya wisatawan akan menghabiskan waktu kurang lebih selama 2 jam. Di dalam perpustakaan terdapat buku dan dokumen bersejarah peninggalan perjuangan TNI, karya umum dan beberapa dokumen bersejarah lainnya. Buku dan dokumen yang ada di perpustakaan ini hanya boleh dibaca di tempat dan tidak boleh dipinjam.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Untuk yang tertarik belajar tentang sejarah peninggalan masa penjajahan di Museum Brawijaya bisa datang Provinsi Jawa Timur, ke Kota Malang, tepatnya ada di Gading Kasri yang berada di jalan Ijen Nomor 25 A, Kecamatan Klojen.
Akses menuju lokasi museum ini juga sangat mudah diakses kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Dari pusat kota Malang untuk sampai ke museum ini jaraknya sangat dekat hanya 3,3 km dengan menempuh perjalanan sekitar 15 menit.
Karena memiliki jarak yang sangat dekat dengan pusat Kota Malang, museum ini bisa dijadikan sebagai spot wisata menarik untuk liburan keluarga ataupun spot study tour untuk kalangan pelajar.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Saat ingin melihat berbagai barang koleksi peninggalan sejarah di Museum Brawijaya, Anda diharuskan membayar tiket masuk Rp 5 ribu per orang. Untuk tiket parkir mobil Rp 5 ribu dan tiker parkir motor di kawasan museum di Kota Malang ini Rp 3 ribu.
Jika ingin menggunakan tour guide ada tambahan biaya Rp 50 ribu. Saat menggunakan jasa tour guide ini, Anda akan mendapatkan penjelasan lebih detail tentang cerita dan sejarah barang-barang koleksi yang ada di museum ini.
Untuk jam operasional museum ini dibuka setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Tempat museum ini paling cocok dikunjungi oleh rombongan pelajar yang ingin mengadakan study tour.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Saat mengunjungi museum bersejarah yang ada di Kota Malang, wisatawan bisa melakukan berbagai macam aktivitas menarik seperti :
1. Hunting Foto
Saat menikmati wisata bersejarah di museum ini, wisatawan wajib untuk mengabadikan foto. Spot foto yang favorit dari museum ini adalah di pintu gerbang museum, dan berfoto dengan beberapa peninggalan sejarah koleksi dari museum.
Di bagian luar wisatawan bisa berfoto dengan benda bersejarah seperti tank, dan senjata seperti meriam. Saat berada di dalam ruangan wisatawan bisa berfoto bersama dengan Perahu Segigi dan Gerbong Maut.
Hasil foto bisa dibagikan ke media sosial untuk memperkenalkan kepada teman-teman dan follower tentang wisata sejarah yang menarik. Sehingga membuat orang lain yang melihatnya memiliki minat yang lebih tinggi akan wisata peninggalan sejarah.
2. Belajar Sejarah dari Barang Koleksi Museum
Ada sangat banyak benda koleksi bersejarah yang bisa ditemukan di Museum Brawijaya. Anda bisa belajar dari barang koleksi seperti Gerbong Maut yang memiliki sejarah kelam dari para pejuang kemerdekaan yang meregang maut di dalam gerbong kereta saat menjadi tawanan perang.
Dari Perahu Segigir kita dapat belajar sejarah tentang perahu nelayan yang digunakan sebagai kapal perang oleh Letkol Chandra Hasan untuk melawan penjajahan Belanda. Selain itu banyak lagi koleksi lainnya yang bisa Anda ketahui saat menyewa tour guide, sehingga setiap benda bersejarh yang ada disini bisa diceritakan secara detail.
3. Wisata Kuliner
Setelah puas dengan berkeliling area museum untuk berfoto dan mempelajari sejarah dari barang koleksi museum. Wisatawan bisa beristirahat dan bersantai dengan menikmati beberapa kuliner yang disajikan di kantin atau warung makan yang lokasinya berada di depan museum. Kuliner yang ada di sekitar museum bersejarah ini harganya termasuk murah dan terjangkau, sehingga tidak perlu khawatir harga makanan dan minuman yang terlalu mahal.
Fasilitas Wisata di Museum Brawijaya
Walaupun museum ini dibangun sudah sangatlah lama dari tahun 1962, tetapi pemerintah kota Malang telah melengkapi fasilitas museum dengan fasilitas seperti toilet umum, mushola, warung wisata/kantin, area parkir luas, pusat informasi, dan gazebo.
Karena fasilitas wisata Museum Brawijaya sudah bisa dibilang lengkap, maka dijamin wisatawan yang berkunjung ke tempat ini akan merasa nyaman. Untuk membuat wisata sejarah di museum ini lebih lengkap, Anda harus menyewa jasa tour guide. Tour guide akan menjelaskan lebih lengkap tentang sejarah dari benda bersejarah yang ada di museum.
Itulah tadi yang bisa kami jelaskan tentang Museum Brawijaya, semoga adanya informasi ini Anda bisa menjadi memiliki pilihan wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Dan semoga penerus bangsa terutama anak-anak muda menjadi tidak melupakan jasa perjuangan para pejuang dalam merebut kemerdekaan dari bangsa Belanda.