Pulang dari kepulauan Sangihe rasanya kurang lengkap jika tidak membawa oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Kenangan indah saat liburan ke Sangihe pun lebih bermakna jika kita pulang dengan membawa beberapa cinderamata. Lokasi yang sangat jauh dan akses transportasi yang terbatas membuat wisatawan tidak tahu kapan lagi bisa ke sana. Oleh karena itu, momen indah liburan harus ditutup dengan belanja oleh-oleh khas Kepulauan Sangihe.
Wisatawan yang datang terbiasa pulang dengan membawa lebih banyak barang. Selain aneka jenis kuliner lezat, wisatawan juga bisa memilih kerajinan tangan sebagai oleh-oleh khas kepulauan Sangihe. Nah, bagi Anda yang belum begitu tahu tentang souvenir khas Sangihe, berikut daftar lengkapnya!
1. Kerajinan Bambu Batik
Beberapa masyarakat yang tinggal di Sangihe memiliki ketrampilan mengolah bambu menjadi sebuah benda yang memiliki nilai estetika. Hal ini didukung oleh pemerintah setempat untuk memfasilitasi pelatihan bagi para perajin bambu. Wisatawan bisa datang ke desa Bowongkulu dan desa Binala yang menjadi pusat Kerajinan Bambu Batik.
Bambu Batik sendiri merupakan jenis bambu yang memiliki corak totol-totol, terlihat seperti sebuah pola kain batik. Kerajinan Bambu Batik ini memiliki banyak variasi, mulai dari miniatur hingga furnitur seperti meja dan satu set kursi. Wisatawan pun bisa memilih varian yang mereka sukai.
2. Miniatur Kapal Tradisional
Miniatur Kapal Tradisional menjadi simbol masyarakat adat Sangir yang mendiami kepulauan-kepulauan kecil diantara pulau Sulawesi dan Mindanao, Filipina. Dahulu kala, suku Sangir banyak yang menopan hidup dari hasil laut sebagai nelayan. Mereka mencari ikan dengan kapal kayu tradisional hingga kapal berukuran besar.
Di beberapa pantai wisatawan bisa menjumpai kerajinan Miniatur Kapal Tradisional yang terbuat dari kayu dengan harga yang relatif terjangkau. Miniatur Kapal Tradisional merupakan salah satu oleh-oleh khas kepulauan Sangihe yang paling populer. Ukuran yang kecil membuatnya mudah dibawa pulang sebagai cinderamata untuk sanak saudara.
3. Pala
Sangihe dikenal sebagai salah satu kepulauan di Indonesia bagian tengah yang menghasilkan banyak jenis rempah-rempah berkualitas. Beberapa jenis rempah seperti Kopra, Fuli, Cengkih, dan yang paling banyak adalah Pala. Selain membeli oleh-oleh berupa kerajinan, beberapa wisatawan memilih untuk belanja rempah-rempah.
Harga komoditas rempah di kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, memang murah sehingga wisatawan bisa membawa berbagai jenis rempah tanpa perlu mengeluarkan banyak uang. Pala biasanya tersedia dalam bentuk biji besar atau yang sudah siap masak dan dikemas pada plastik kecil yang berisi bubuk Pala.
4. Kopi Sangihe
Satu lagi hasil komoditas perkebunan yang sering menjadi primadona wisatawan karena sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas kepulauan Sangihe, yakni Kopi Sangihe. Salah satu produk kopi asli Sangihe yang sudah memiliki nama di mata para pecinta kopi adalah Songara Coffee.
Songara sendiri memiliki arti Sangrai, biji kopi yang telah disangrai dan digiling halus akan menghasilkan aroma yang sangat kuat dan wangi. Alhasil, Kopi Sangihe memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dari daerah lain. Wisatawan bisa mendapatkannya di Kampung Likuang, kecamatan Tabukan Utara. Harga per kemasan hanya sekitar Rp 15.000,- saja.
5. Kenari Kering Sangihe
Satu lagi oleh-oleh yang paling disukai oleh wisatawan adalah Kenari Kering Sangihe. Biji kenari memang sering digunakan sebagai bahan untuk topping tambahan pada kue tradisional. Bagi masyarakat Sangihe, kenari kering juga sering dijadikan sebagai camilan.
Kenari yang sudah dijemur kering biasa disangrai dan disimpan dalam toples untuk disajikan di meja tamu. Selain itu, Kenari Kering Sangihe juga dikemas dalam plastik aneka ukuran dan dijual sebagai oleh-oleh khas Kepulauan Sangihe. Biji kenari tersebut bisa tahan lama karena diproses secara alami tanpa tambahan bahan pengawet.
6. Kue Gulung
Kue Gulung cukup populer di kawasan Minahasa, tepatnya di kota Manado. Kepopuleran Kue Gulung yang sudah sejak lama membuatnya menyebar dengan pesat ke daerah lain di pesisir utara pulau Sulawesi. Kini, masyarakat Sangihe pun terbiasa membuat Kue Gulung sebagai camilan di hari raya Lebaran.
Produksi yang terus meningkan membuat Kue Gulung menjadi salah satu oleh-oleh khas kepulauan Sangihe yang wajib untuk dicoba. Di kota Anda mungkin kue kering berbentuk seperti kayu manis ini disebut dengan Semprong. Kue Gulung terbuat dari adonan tepung beras dan gula merah, lalu dituang ke kuali panas dan digulung sebelum mengering.
7. Humbia
Humbia mungkin terdengar asing di telinga Anda. Padahal, Humbia adalah sagu, yang sering dikonsumsi masyarakat kepulauan Sangihe sebagai pengganti nasi. Produksi sagu yang melimpah membuat wisatawan penasaran dan sering membawa pulang sebagai oleh-oleh. Tepung sagu bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan khas. Warga Sangihe sering mengolahnya menjadi Humbia Keti, camilan kue keras yang dicelup ke kopi sebelum dimakan.
8. Panada Ubi
Panada Ubi merupakan camilan tradisional khas Sangihe yang konon katanya, terinspirasi dari makanan bangsa Portugis yang melawat ke tanah Minahasa pada dahulu kala. Berasal dari kata Empanada, yang artinya makanan yang berupa daging yang telah dibungkus roti, masyarakat Sangihe membuat versi mereka sendiri yang bernama Panada Ubi.
Alih-alih menggunakan roti untuk membungkus daging, masyarakat justru menggunakan ubi atau singkong sebagai pengganti roti. Panada Ubi sendiri terlihat seperti combro, hanya saja di Sangihe isiannya berupa daging ikan, bukan oncom ataupun olahan lain. Isian daging ikan yang dicincang biasanya memiliki rasa pedas dan gurih, membuat wisatawan sering ketagihan.
9. Bengket Sagu Sangihe
Jika Anda mencari oleh-oleh khas kepulauan Sangihe berupa camilan, jangan lewatkan kesempatan untuk membelil Bengket Sagu Sangihe. Sesuai dengan namanya, bengket adalah kue kering khas Sangihe yang terbuat dari sagu. Kue ini biasanya disajikan sebagai camilan di akhir pekan.
Namun kini sudah tersedia dalam kemasan plastik yang bisa dibeli oleh wisatawan. Bengket Sagu Sangihe akan langsung lumer di mulut tanpa perlu dikunyah. Selain rasa original, biasanya Bengket Sagu Sangihe memiliki campuran serpihan kacang kenari di bagian dalamnya.
10. Ikan Asap Pinekuhe
Sebagai wilayah kepulauan yang memiliki kekayaan biota laut yang melimpah membuat nelayan Sangihe sering pulang membawa aneka jenis ikan segar. Ikan pun diolah dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara pengasapan. Jenis ikan yang sering diasap adalah ikan Layang atau yang disebut oleh masyarakat setempat sebagai ikan Pinekuhe.
Proses pengasapan bisa membuat ikan bisa tahan lebih lama meski tidak dicampur dengan bahan pengawet makanan. Wisatawan pun bisa membawa pulang Ikan Asap Pinekuhe sebagai oleh-oleh khas kepulauan Sangihe.
Itulah daftar oleh-oleh khas Sangihe yang bisa dibawa pulang oleh wisatawan. Semua jenis souvenir dan buah tangan bisa ditemukan di pusat wisata, toko kerajinan tangan, dan di kawasan pelabuhan.