Karena merupakan pemekaran dari Rejang Lebong, maka Kabupaten Lebong memiliki budaya, tradisi, maupun makanan khas yang bisa dikatakan mirip. Bahkan, bila kalian sedang berburu oleh-oleh khas Lebong, maka sebagian nantinya kalian akan menemukan serangkaian oleh-oleh yang menjadi khas dari Provinsi Bengkulu.
Secara historis, Kabupaten Lebong, Bengkulu memiliki nilai sejarah yang tinggi. Masyarakatnya yang didominasi oleh Suku Rejang pun masih menjalankan gaya hidup sehari-hari sesuai tradisi dan budaya uniknya.
Termasuk dalam mempertahankan makanan khas serta aneka kerajinan tangan yang sering dijadikan sebagai sarana oleh-oleh bagi para pendatang seperti berikut ini.
1. Bakso Bakar
Di urutan pertama ada bakso bakar. Makanan khas Lebong ini seringkali dijadikan sebagai oleh-oleh bagi mereka yang sedang berkunjung ke daerah ini baik untuk liburan maupun berkunjung ke rumah kerabat.
Dibandingkan dengan bakso biasa, bakso bakar khas Lebong ini memiliki tekstur yang lebih kenyal. Rasanya pun tidak kalah enak, apalagi dari segi aromanya yang begitu menggoda karena berpadu dengan aroma asap hasil pembakaran kayu.
Bakso bakar disajikan dengan cara ditusuk layaknya sate. Satu tusukan umumnya berisi 2-3 buah bakso. Bumbunya sendiri melekat di bakso, sehingga tidak disiramkan layaknya sate pada umumnya. Biasanya, bakso dihidangkan bersama dengan ketupat atau lontong.
2. Gulai Lamea
Apabila kalian pernah mengunjungi aneka tempat wisata kuliner di Lebong, sebagian besar rumah makan atau restoran yang ada pastinya menyajikan aneka makanan khas ikan air tawar. Salah satunya yakni Gulau Lamea.
Gulai Lamea bisa dibuat dari beragam jenisi ikan air tawar. Namun, seringkali dibuat dari ikan patin dan ikan nila. Ikan yang digunakan pun cenderung yang berukuran besar sehingga bisa disajikan per porsi dengan harga yang terbilang murah yakni mulai dari Rp 15 ribuan.
Ciri khas dari Gulai Lamea ialah memiliki banyak kuah santan serta ditambahkan dengan campuran rebung muda yang dipotong kecil-kecil. Rasanya sendiri cenderung pedas dan tentunya begitu gurih karena penuh akan bumbu rempah-rempah.
3. Jagung Marning
Kedua oleh-oleh khas Lebong di atas memang termasuk oleh-oleh jangka pendek karena umumnya hanya bertahan beberapa hari saja setelah dibeli. Namun, beda halnya dengan jagung marning yang tahan hingga berbulan-bulan.
Jagung marning dibuat dari jagung berkualitas yang dilumuri tepung lalu digoreng. Rasanya sangat renyah karena teksturnya agak mengembang mengingat dalam proses pembuatannya diberi soda kue.
Saat ini, ada banyak varian rasa jagung marning yang bisa ditemui di pusat oleh-oleh Lebong, Bengkulu. Diantaranya rasa original, jagung manis, balado, pedas, keju, dan banyak lagi. Kalian dapat membelinya sesuai preferensi masing-masing.
4. Sale Pisang
Bengkulu merupakan salah satu penghasil pisang yang cukup besar, termasuk di Kabupaten Lebong. Hal inilah yang menjadikan banyaknya olahan dari pisang seperti halnya sale pisang khas Lebong yang terkenal akan rasa manis dan legitnya.
Berbeda dengan sale pisang dari daerah lain, makanan khas Lebong ini memiliki ukuran yang lebih tebal. Di bagian luar pun dilumuri tepung yang tidak terlalu banyak. Jadi, teksturnya tidak terlalu crispy, melainkan empuk.
Banyak sekali toko oleh-oleh yang menjual sale pisang. Umumnya, satu plastik ukuran kecil dijual dengan harga mulai dari Rp 20 ribu. Sangat cocok dijadikan sarana oleh-oleh bagi keluarga di rumah atau bagi teman-teman kalian.
5. Manisan Terong
Jika kalian berkunjung ke Lebong, jangan kaget bila banyak sekali toko-toko yang menawarkan manisan terong. Berbeda dengan kita yang seringkali mengolah terong untuk dijadikan lauk sayuran pendamping nasi, namun di sini justru dibuat manisan.
Terong yang dibuat manisan umumnya terong ungu. Proses pembuatannya sendiri hampir sama dengan manisan buah-buahan lainnya. Hanya saja, karena terong mengandung banyak biji yang sulit dipisahkan, maka biji-bijinya tidak akan dibuang, melainkan ikut dibuat manisan.
Dari rasa sendiri bisa dikatakan hampir mirip kurma, yakni manis dengan teksturnya yang kenyal. Oleh-oleh ini bisa bertahan 3 minggu bila dibuat tanpa bahan pengawet, jadi cocok untuk kalian beli dalam jumlah banyak.
6. Batik Besurek
Tidak melulu soal makanan, Lebong juga memiliki oleh-oleh khas berupa kain batik. Jenis kain batik yang menjadi khas dari daerah ini yakni Batik Besurek.
Sejatinya, batik ini merupakan khas dari Bengkulu. Asalnya sendiri sendiri juga dari Bahasa Bengkulu yang artinya bersurat karena coraknya yang mirip huruf-huruf layaknya sebuah surat. Huruf tersebut merupakan paduan dari huruf Kagangan dan huruf Arab.
Proses pembuatan batik ini masih banyak yang dilakukan secara manual walau sebagiannya ada yang dibuat dengan mesin cetak. Untuk batik yang dibuat dengan manual, tentunya harganya sangat mahal, apalagi jika kain yang digunakan merupakan kain tenun tradisional.
7. Miniatur Alat Musik
Selain batik, salah satu kerajinan tangan yang menjadi khas dari daerah ini adalah miniatur alat musik dan dol. Bagi kalian yang hobi mengoleksi suvenir, tentunya miniatur alat musik ini bisa kalian jadikan pilihan utama saat berkunjung ke Lebong.
Jenis miniatur alat musik yang biasa dijadikan adalah alat musik perkusi seperti halnya dol (gendang), dan alat musik lain yang seringkali digunakan dalam rebana atau marawis.
Suvenir tersebut umumnya dibuat dari kayu, bonggol kelapa, dan kulit hewan. Hiasan dan finishingnya pun tampak begitu nyata sehingga sangat cocok dijadikan sebagai pajangan di lemari koleksi suvenir yang kalian miliki.
8. Kue Tat
Kue tat merupakan makanan khas Curup, Rejang Lebong, Bengkulu. Namun, karena kedua daerah ini masih memiliki budaya yang sama, maka masyarakat Lebong pun banyak yang memproduksi dan menjual kue satu ini.
Masyarakat sekitar seringkali menyebutnya dengan kue sawah karena bentuknya yang seperti petakan sawah.
Biasanya, kue ini disajikan untuk acara-acara khusus seperti resepsi pernikahan, khitanan, dan sebagai sajian saat hari raya lebaran. Satu buah kue biasa dihargai mulai dari Rp 20 ribu – Rp 45 ribu tergantung ukurannya.
9. Dodol Perenggi
Masyarakat lokal seringkali menyebut Dodol Perenggi dengan sebutan dodol waluh karena dibuat dari labu kuning. Jadi, warnanya pun akan tampak kuning cerah dan begitu menarik.
Bahan utamanya sendiri yakni waluh perenggi atau labu kuning yang sudah tua, tepung ketan, dan tepung beras. Setelah itu ditambahkan gula pasir dan santan. Beberapa produsen menambahkan dengan agar-agar plain agar teksturnya lebih kenyal.
Pengemasannya sendiri biasanya dilakukan di plastik kemasan yang cukup besar. Beda dengan dodol khas daerah lain yang dibungkus ukuran kecil-kecil. Harga yang ditawarkan pun terbilang murah dan sangat cocok dijadikan oleh-oleh bagi semua usia.
10. Kerajinan Kulit Lantung
Buat yang masih mencari suvenir atau cinderamata dari Lebong Bengkulu, maka cobalah membeli aneka kerajinan kulit lantung yang terkenal akan keunikannya.
Berbeda dengan kerajinan tangan lainnya, aneka kerajinan ini dibuat dari kulit lantung atau berbagai jenis kulit pohon yang memiliki getah. Dengan begitu, seratnya banyak dan teksturnya lebih kuat yang menjadikan kerajinan ini begitu kokoh dan awet.
Beberapa jenis kerajinan yang dibuat meliputi tas, topi, dompet, pigura, boneka, dan aneka miniatur. Bahkan, seringkali dipadukan dengan pembuatan miniatur dol atau alat musik seperti yang telah kami bahas di poin nomor 7 di atas.
Nah, apabila kalian berkunjung, maka jangan pastikan untuk membeli salah satu oleh-oleh khas Lebong yang paling populer di atas. Selamat liburan!