Pulang dari Bungo akan lebih menyenangkan jika kita juga membeli buah tangan yang beraneka ragam. Wisatawan bisa membeli aneka jenis kue tradisional yang merupakan resep warisan suku Melayu. Alternatif lainnya, ada banyak kerajinan tangan yang akan menjadi pelengkap untuk dekorasi di rumah. Selain itu, ada salah satu oleh-oleh khas Bungo yang wajib dibeli karena merepresentasikan Suku Anak Dalam, atau yang dikenal dengan sebutan Orang Rimba.
Apa saja oleh-oleh yang bisa dipilih dan dibawa pulang? Berikut ulasan lengkap tentang semua informasi yang Anda butuhkan untuk menemani liburan di kabupaten Bungo!
1. Kue Gandus
Di urutan pertama daftar buah tangan, Kue Gandus merupakan jajanan yang wajib dicicipi atau dibawa pulang untuk keluarga di rumah. Jajanan tradisional ini memiliki rasa yang sangat unik karena terbuat dari perpaduan tepung beras dan tepung sagu yang membuat teksturnya sangat kenyal.
Selain itu, taburan Ebi dan bawang goreng memberikan citarasa yang menggugah selera. Wisatawan dijamin langsung suka meski belum pernah mencicipi Kue Gandus. Wisatawan bisa berburu Kue Gandus di pasar-pasar tradisional yang berada di kota Muara Bungo.
2. Gelamai Perentak
Gelamai atau jenang dodol khas provinsi Sumatera Barat ini juga sangat populer di Bungo, bahkan menjadi salah satu oleh-oleh khas Bungo yang sering dipilih oleh wisatawan. Gelamai Perentak terbuat dari adonan tepung ketan yang dimasak dengan kelapa parut dan gula pasir atau gula aren merah sebagai pemanis.
Tekstur yang kenyal dan legit membuat Gelamai Perentak sangat cocok dibuat sebagai camilan pencuci mulut setelah mencicipi makanan pedas. Gelamai Perentak kini juga tersedia dalam berbagai kemasan dan sering dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Biasanya Gelamai Perentak dibungkus dengan anyaman bambu atau batok kelapa berukuran kecil.
3. Kue Muso
Kue Muso sendiri tidak bisa tahan lama, paling hanya bertahan hingga 2 hari saja sebelum akhirnya terjadi perubahan rasa. Meski demikian, Kue Muso tetap menjadi salah satu kuliner wajib khas Bungo yang harus dicicipi.
Apalagi Kue Muso kini tersedia dalam mangkuk yang terbuat dari cokelat asli, sehingga bisa langsung dilahap semuanya. Rasa yang manis dan lembut di mulut jelas akan membuat wisatawan jatuh hati dan ingin selalu mencobanya lagi.
4. Takik Beruk
Takik Beruk adalah jajajan yang istimewa, selain karena namanya yang tidak biasa, Takik Beruk juga memiliki bentuk yang sangat unik karena cetakan kue ini terbuat dari tanaman Kantung Semar yang sudah dibersihkan bagian dalamnya. Takik beruk terbuat dari ketan yang dicampur dengan bahan lain seperti santan, gula aren, dan juga potongan ubi.
Biasanya ditambah dengan selai srikaya sebagai variasi rasa. Untuk bisa mencicipinya, wisatawan harus mengupas kulit Kantung Semar dan melahap isinya. Soal rasa, coba sendiri ya biar semakin penasaran!
5. Sale Pisang khas Bungo
Sale Pisang sendiri sebenarnya makanan yang umum di Indonesia. Beberapa daerah juga dikenal sebagai sentra produksi Sale Pisang. Namun di Bungo, camilan Sale Pisang memiliki rasa yang lebih legit dan tekstur yang sedikit lebih alot.
Ukurannya juga sangat besar dan tebal, membuat wisatawan selalu ketagihan untuk mencobanya. Setiap bungkus Sale Pisang dijual dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 15.000,- per bungkus untuk ukuran kecil.
6. Sarundeng Pisang Kepok
Jika Serundeng biasanya terbuat dari parutan kelapa yang disangrai lalu ditambah dengan bumbu pelengkap, di Bungo mereka membuatnya dengan bahan dasar yang berbeda. Masyarakat Bungo menggunakan Pisang Kepok sebagai bahan utama untuk membuat Serundeng. Hasilnya, Sarundeng Pisang Kepok memiliki rasa yang unik karena rasa pisang yang pedas.
Campuran ikan teri dan kacang tanah memberikan perpaduan rasa yang unik. Meski teksturnya lebih mirip dengan kering tempe, bukan seperti taburan parutan kelapa seperti serungdeng pada umumnya, Sarundeng Pisang Kepok tetap menjadi salah satu oleh-oleh khas Bungo yang wajib dicicipi.
7. Lempok Durian
Lempok Durian merupakan jenang dodol yang terbuat dari durian. Jambi sendiri dikenal sebagai provinsi yang memiliki komoditas durian yang sangat melimpah. Selain dikonsumsi langsung, durian juga diolah sebagai bahan utama membuat Lempok Durian. Rasa yang legit dan aroma durian yang wangi pasti akan membuat para pecinta durian merasa ketagihan.
Lempok Durian kini tersedia dalam kemasan yang lebih modern dengan bungkus yang menarik perhatian. Uniknya, meski dibuat dengan cara tradisional Lempok Durian bisa tahan lama jika disimpan di tempat yang rapat.
8. Tempoyak Durian
Selain diolah menjadi camilan manis, buah durian juga difermentasi dan dijadikan sebagai bumbu tradisional. Tempoyak Durian merupakan bumbu khas Jambi yang sangat unik karena terbuat dari buah durian, yang biasanya dimakan, bukan dimasak. Rasa pedas dan asam dari Tempoyak Durian bisa langsung menambah nafsu makan.
Masyarakat Bungo sering menggunakan Tempoyak Durian sebagai bumbu kuah untuk memasak ikan. Selain itu, Tempoyak Durian juga sering dicampur pada sambel untuk dicocol bersama masakan lain.
9. Songket Bungo Tanjung
Songket adalah salah satu teknik membuat kain yang menjadi ciri khas beberapa daerah di Indonesia Timur. Di Jambi, tepatnya di Bungo Tanjung, masyarakat adat masih melestarikan proses pembuatan kain dengan teknik songket. Hasil kainnya sendiri dinamakan dengan Songket Bungo Tanjung yang dikenal dengan ciri yang sangat khas, yakni motif naturalis yang terinspirasi dari flora dan fauna yang menjadikan oleh-oleh khas daya tarik sendiri.
Salah satu motif yang paling populer adalah motif teratai dan burung merak. Selain tema naturalis dengan tema tumbuhan dan tanaman, terdapat motif lain yang sangat terkenal, yakni motif duren pecah dan kapal senggat. Harga Songket Bungo Tanjung memang tidak murah, namun sangat sebanding dengan kualitas kain yang Anda dapatkan.
10. Gelang dan Kalung Sebelik Sumpah
Inilah oleh-oleh Bungo yang sekaligus menjadi representasi dari Suku Anak Dalam, salah satu suku yang masih hidup tradisional di dalam hutan dan menolak peradaban modern. Sebelik Sumpah merupakan jenis pohon yang tumbuh subur di pedalaman hutan di provinsi Jambi. Buahnya menghasilkan biji dengan warna hitam dan cokelat yang khas. Oleh Suku Anak Dalam, biji-bijian tersebut diolah sebagai bahan untuk membuat kalung dan gelang.
Gelang Sebelik Sumpah pun menjadi salah satu aksesoris yang digunakan Suku Anak Dalam dari lahir hingga mati, bahkan mereka menjadikannya sebagai jimat dan penolak bala. Kini wisatawan bisa membeli Gelang dan Kalung Sebelik Sumpah yang konon katanya juga memiliki nilai mistis.
Selain beberapa jenis oleh-oleh khas Bungo yang kami sebutkan di atas, terdapat alternatif lain yang bisa dibawa pulang untuk keluarga. Buah tangan lainnya seperti kerajinan anyaman dari dusun Teluk Pandak, miniatur rumah adat, hingga kain Batik Jambi juga bisa menjadi cinderamata untuk sanak saudara.