Berkunjung ke kabupaten Sijunjung rasanya kurang lengkap jika belum mencicipi makanan khas daerahnya. Dikenal sebagai salah satu kabupaten yang memiliki banyak tempat wisata, Sijunjung juga punya aneka ragam jenis makanan yang menggugah selera. Seperti kabupaten lain di provinsi Sumatera Barat, pengaruh Minangkabau melekat pada seluruh tatanan kehidupan masyarakat.
Penduduknya pun hidup dalam tatanan budaya Minang, mereka menggunakan bahasa dan dialek Minang serta menggunakan resep yang menjadi ciri khas mereka. Oleh karena itu, wisatawan yang datang mengunjungi tempat wisata di Sijunjung juga bisa berkelana rasa, mencicipi semua makanan khas Sijunjung yang enaknya tiada tara.
Aneka ragam panganan khas disini bisa ditemui di pasar hingga tempat kuliner di pusat kota. Menariknya, beberapa jenis makanan hanya bisa ditemui di kecamatan tertentu saja. Jadi wisatawan yang ingin mencicipi kuliner harus menempuh perjalanan ke kecamatan tujuan.
Namun hal tersebut bukan sebuah penghalang karena wisatawan justru bahagia karena selain mencicipi ragam kulinernya, mereka juga bisa mengunjungi beberapa tempat wisata di Sijunjung yang dikenal akan keindahan alamnya. Jika kebetulan sedang berada di kota Muaro Sijunjung atau sekitarnya, jangan lupa untuk mencicipi kuliner unik di bawah ini!
1. Kue Talam Khas Sijunjung
Meski kita bisa menemukan Kue Talam di berbagai daerah di Indonesia, namun Kue Talam khas ini memiliki ciri khas yang berbeda. Kue Talam disajikan bersama dengan kopi hitam tanpa gula yang akan menetralisir rasa manis.
Kuah santan yang gurih juga membuat siapa saja yang mencobanya akan selalu ingin menggigit lagi dan lagi. Sensasi ketagihan dan nuansa kota Logas Muaro Sijunjung akan membuat semua terasa sempurna.
Berdasarkan penuturan warga lokal, kini sudah jarang ditemukan Kue Talam kecuali saat bulan Ramadhan. Tidak heran jika saat menjelang waktu berbuka tiba, Anda harus rela bersaing dengan warga lokal yang juga sedang berburu Kue Talam yang enak rasanya.
2. Krispi Ikan
Jika Inggris punya Fish and Chips yang jadi makanan tradisional khas Britania Raya, kabupaten Sijunjung juga memiliki kuliner serupa dengan citarasa lokal. Daging ikan segar yang didapat dari kabupaten tetangga kemudian diolah menjadi Ikan Krispi. Biasanya penduduk setempat menggunakan Ikan Dory atau Ikan Tengiri sebagai bahan dasar Ikan Krispi.
Mereka melepaskan duri-duri dari daging ikan sehingga Anda tidak perlu khawatir saat mengkonsumsinya. Selanjutnya daging direndam dengan adonan tepung terigu yang sudah penuh bumbu.
Digoreng pada minyak panas di wajan yang besar, Ikan Krispi akan matang dengan seketika. Tekstur luar yang renyah dan daging di bagian dalam yang lembut membuat Ikan Krispi menjadi teman terbaik untuk disantap dengan nasi. Ikan Krispi juga bisa dijadikan camilan di sela-sela istirahat selama perjalanan liburan.
3. Godok Ubi
Bagi orang Minangkabau, pohon ubi atau singkong merupakan tanaman yang dimanfaatkan seluruh bagiannya. Daun singkong dimanfaatkan sebagai pelengkap Nasi Padang. Tangkainya digunakan lagi untuk ditanam. Sedangkan umbi singkong diolah menjadi makanan tradisional. Di Sijunjung, masyarakat setempat mengolah umbi menjadi Godok Ubi.
Jika di Jawa Godok berarti direbus, di Sijunjung Godok berarti bulat. Proses pembuatan ubi yang berbentuk bulat ini pun tidak dilakukan dengan menggunakan mesin, melainkan dipotong manual dan dibentuk menggunakan tangan.
Godok Ubi atau ubi yang berbentuk bulat ini biasanya dilapisi dengan gula halus yang akan mengkristal namun lembut di mulut. Gogok Ubi merupakan makanan khas Sijunjung yang sudah ada sejak zaman dulu. Anda bisa mendapat Godok Ubi di pasar tradisional yang ada di kota Muaro Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat.
4. Lapek Ubi
Satu lagi makanan yang terbuat dari ubi adalah Lapek Ubi, yang di beberapa daerah di Indonesia dikenal sebagai lemet. Kue tradisional yang terbuat dari campuran ubi, pisang, santan, dan irisan kelapa ini dibungkus daun pisang kemudian dikukus hingga matang.
Rasanya luget dan manis, cocok dihidangkan selagi hangat. Masyarakat menikmati Lapek Ubi dengan secangkir kopi atau teh panas di pagi hari. Anda bisa menemukan Lapek Ubi di pasar tradisional dengan harga yang
Masyarakat percaya bahwa sebagai makanan khas, Lapek Ubi merupakan makanan tradisional yang telah mengalami banyak perubahan. Mereka pun tidak menyangkal bahwa pada zaman dahulu kala, orang Jawa-lah yang mempopulerkan Lapek Ubi kepada masyarakat lokal hingga akhirnya diadopsi dan dimodifikasi dengan bahan-bahan tertentu.
Melimpahnya stok ubi sebagai bahan pangan membuat masyarakat setempat mengolahnya menjadi camilan tradisional yang lezat dan populer hingga saat ini.
5. Kalamai Sijunjung
Jika Anda ingin menikmati makanan khas Sijunjung yang otentik dan tidak ditemukan di daerah lain, maka Anda harus mencoba Kalamai. Dikenal dengan sebutan Jenang atau Dodol, Kalamai dari Sijunjung memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dengan jenis makanan khas yang sama dari pelosok daerah nusantara. Kalamai tidak dibungkus dengan plastik, melainkan dibiarkan begitu saja dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
Rasa yang unik khas Minangkabau dianggap menjadi pembeda Kalamai dengan dodol tradisional khas daerah lain. Rasanya yang manis dan lembut di mulut akan membuat setiap orang merasa berada di surga. Apalagi dengan tekstur yang kenyal dan agak lengket justru disukai wisatawan dari daerah lain. Jajanan tradisional ini bisa Anda temukan di Pasar Kuliner.
6. Lamang Tongkat
Satu lagi makanan khas Sijunjung yang tidak bisa Anda temukan di daerah lain. Lamang Tongkat merupakan jajanan legendaris yang berasal dari Padang Sibusuk. Warga lokal juga menyebut Lamang Tongkat dengan sebutan Guguih. Sebagai jajanan tradisional yang sudah ada sejak zaman Belanda, beredar mitos yang menyebut bahwa Lamang Tongkat adalah makanan yang bisa mengantarkan kita ke surga.
Lamang Tongkat juga hanya bisa ditemukan ketika memasuki Idul Adha atau lebaran Haji. Jadi jika Anda ingin mencicipi Lamang Tongkat, pastikan datang ke kabupaten ini pada saat menjelang Idul Adha.
Lamang Tongkat terlihat menyerupai lontong, namun rasanya manis dan gurih karena terbuat dari campuran berbagai bahan, seperti tepung beras, kelapa yang sudah diparut, gula merah asli, dan vanili. Adonan yang sudah mengental kemudian dibungkus dengan daun pisang yang akan mengeluarkan aroma khas ketika ditanak. Masyarakat biasanya menyajikan Lamang Tongkat sebagai camilan keluarga setelah melakukan prosesi sholat Idul Adha.
Melihat daftar makanan khas Sijunjung, kita bisa mengetahui bahwa masyarakat setempat berhasil memanfaatkan bahan yang tersedia dan mengolahnya menjadi berbagai jenis panganan yang lezat. Tidak hanya itu saja, masyarakat setempat juga berhasil memberikan warna tersendiri untuk dunia kuliner Indonesia. Kini wisatawan bisa menikmati keindahan alam sekaligus mencicipi citarasa khas Sijunjung yang menggugah selera.