Papua memang dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak sekali tempat wisata elok serta beraneka ragam. Karena itulah, tidak sedikit para wisatawan, baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri yang menjadikan Papua sebagai salah satu destinasi favorit mereka. Salah satu lokasi wisata yang begitu terkenal di tempat ini adalah Raja Ampat.
Saat mengunjungi Raja Ampat, nantinya Anda tidak hanya akan menemukan keindahan alam saja, melainkan juga bisa menikmati kuliner lezat di daerah tersebut. Kuliner yang berasal dari daerah eksotis ini memang benar-benar khas. Tidak hanya rasanya saja, melainkan perbedaannya pun cukup unik dan berbeda jika dibandingkan dengan kuliner tempat lain.
Bagi Anda yang sangat gemar menyantap makanan-makanan khas dan lezat, maka datang ke Raja Ampat merupakan ide yang sangat tepat untuk dilakukan. Ada beberapa kuliner yang begitu direkomendasikan bagi Anda. Berikut ini akan dibahas apa saja makanan khas Raja Ampat yang sangat direkomendasikan?
1. Baha-Baha

Rekomendasi makanan pertama yaitu Baha-Baha. Baha-Baha adalah sebuah makanan yang cara pengolahannya terbilang cukup simpel. Nantinya sagu basah akan dikeringkan lebih dahulu. Kemudian setelah itu akan di tapis memakai sebuah saringan.
Makanan ini biasanya akan disajikan oleh para penduduk setempat yang berada di Kampung Lopintol. Sagu nantinya akan dicampur memakai kelapa parut. Setelah itu nantinya adonan sagu akan dipanaskan lebih dahulu memakai teflon yang telah dilapisi minyak. Jika sudah, adonan akan dilebarkan hingga akhirnya membentuk sebuah lingkaran.
Jika adonan ini telah berwarna coklat, maka adonan tersebut perlu untuk disajikan dan diangkat dengan cara Anda menggulung adonan yang sudah jadi. Makanan khas yang berasal dari Raja Ampat ini memang mempunyai cita rasa yang begitu manis dan legit jika dibandingkan dengan olahan-olahan dari bahan sagu lainnya.
Baha-Baha itu sendiri sangat cocok jika dipakai untuk santapan ketika sore hari maupun pagi hari. Akan makin lengkap jika Anda meminumnya bersama dengan teh. Baha-Baha sering juga disebut dengan sagu dadar. Karena penyajiannya yang dilakukan dengan cara digulung tersebut.
2. Habo Kon

Makanan khas Habo Kon adalah makanan tradisional yang mempunyai bahan dasar juga berupa sagu. Namun, yang membedakan dari Baha-Baha yaitu Habo Kon memiliki campuran daging Bia Kodok di dalamnya.
Bia Kodok tidak seperti yang Anda bayangkan, karena memang hewan ini merupakan kerang besar. Cangkang yang dimiliki kerang memiliki bentuk bulat dan berwarna hitam sehingga tampak seperti kodok.
Biasanya hewan tersebut tinggal di daerah hutan bakau. Untuk membuat masakan khas dari Raja Ampat tersebut, terlebih dahulu Bia Kodok akan di rebus. Setelah itu, Bia Kodok akan dicampur dengan menggunakan sagu yang telah dikeringkan lebih dahulu, serta ditambahkan bumbu dapur, seperti kelapa parut, bawang merah, cabai, dan lainnya.
Setelah terbentuk menjadi sebuah adonan, maka selanjutnya akan dimasukkan dalam sebuah cangkang kerang. Cangkang kerang dibakar ataupun dipanggang, sehingga membuat cita rasa dari Habo Kon terasa asin, gurih dan juga tidak terlalu manis. Nama lain dari makanan khas ini yaitu Sagu Bia Kodok.
3. Gani Nu

Gani Nu termasuk dalam makanan khas yang disajikan oleh penduduk Kampung Lopintol secara khusus. Bahan dasar dari Gani Nu yaitu berupa sagu, serta diolah dengan memakai cetakan tanah liat bernama Aba Na. Metode pengolahannya sendiri terbilang cukup simple, yaitu sagu basah akan ditapis terlebih dahulu menggunakan saringan.
Setelah melalui proses tapis tersebut, sagu akan dicampur dengan kelapa parut. Nantinya adonan ketika sudah selesai dibuat akan dicampurkan dengan bahan berupa gula aren. Memasak Gani Nu dapat memakai kayu bakar. Tapi harus kayu bakar yang khusus, supaya panas yang dihasilkan oleh adonan nantinya bisa stabil.
Ketika Anda mencoba mencicipi Gani Nu, Anda akan merasakan rasa manis serta teksturnya yang begitu renyah. Masyarakat yang tinggal di daerah Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, umumnya akan menyajikan makanan tersebut bersama dengan teh ataupun kopi panas. Nama lain dari Gani Nu yaitu sagu bakar.
4. Ikan Bakar Manokwari

Rekomendasi makanan berikutnya yaitu Ikan Bakar Manokwari. Makanan yang satu ini memang sangatlah menggugah selera. Hal itu dikarenakan kuliner tersebut disajikan menggunakan bumbu yang khas dan berasal dari Manokwari. Bahan dasar yang dipakai yaitu berupa ikan tongkol.
Ikan tersebut memiliki kandungan berupa protein yang cukup tinggi, sehingga sangatlah baik untuk tubuh Anda. Proses pengolahan ikan itu sendiri, yaitu ikan segar nantinya dibersihkan lebih dahulu memakai air dan untuk selanjutnya dibakar dengan cara tradisional.
Proses pembakaran dari Ikan Bakar Manokwari hampir sama dengan cara membakar ikan laut pada umumnya. Oleh karena dibakar dengan metode yang terbilang tradisional, maka kesegaran dari ikan Manokwari tersebut tetap terjaga.
5. Cacing Laut

Bagi masyarakat yang berasal dari luar daerah Papua tentunya akan beranggapan bahwa makanan cacing laut tersebut cukup menggelikan. Namun tidak demikian untuk masyarakat Papua sendiri, utamanya yaitu di daerah Raja Ampat. Cacing laut justru menjadi salah satu makanan favorit dan dijadikan cemilan sehari-hari oleh warga sekitar.
Makanan khas berupa cacing laut berasal dari wilayah Raja Ampat, tepatnya yaitu di bagian utara. Cacing laut itu sendiri didapat dengan cara diburu. Masyarakat lokal umumnya akan mengeruk pasir memakai alat bantu ataupun tangan, kemudian mereka akan mencari cacing-cacing tersebut di daerah yang sudah dikeruk.
Cara menangkapnya terbilang mudah, yaitu mereka akan menggunakan batang kayu seperti contohnya lidi. Mereka akan menempatkan batang kayu tersebut dan menunggu beberapa waktu hingga akhirnya cacing melilit batang dengan sendirinya. Ketika sudah ada cacing yang melilit, maka saat itu batang lidi bisa ditarik.
Untuk cacing-cacing yang telah berhasil di tangkap, nantinya akan dipotong bagian kepala dan ekor sebelum akhirnya diolah menjadi Makanan Khas. Anda yang penasaran dengan rasa dari cacing laut tersebut, maka bisa menemukan cemilan yang satu ini di pusat Kota Raja Ampat ataupun di daerah-daerah lain yang ada di Papua.
Langkah pengolahan dari cacing laut memang terbilang cukup susah. Nantinya cacing laut akan dibersihkan lebih dahulu dengan cara bagian tubuhnya dibelah menjadi dua. Setelah tubuh dari cacing laut dibelah, pasir yang terdapat dalam tubuh cacing akan dibersihkan hingga akhirnya tidak tersisa sama sekali.
Langkah berikutnya, cacing akan dipanggang memakai serabut tempurung kelapa dan juga menggunakan kayu bakar secukupnya. Proses dari pemanggangan cacing laut ini dikenal juga dengan nama asar. Warna cacing laut yang mulanya putih setelah dibakar akan berubah menjadi coklat.
Anda bisa melihat penampilan dari cacing laut yang sudah matang ini memang cenderung mirip seperti kentang. Bedanya yaitu hanya dalam segi teksturnya saja. Ketika menggigit makanan khas tersebut, Anda bisa merasakan bahwa makanan tersebut begitu kenyal dan juga agak alot.
Untuk rasa dari cacing laut ini terbilang manis dan gurih. Tapi rasa tersebut tergantung dari bumbu yang dipakai oleh mereka yang mengolahnya. Karena memang penyajian dari cacing laut panggang tersebut berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain. Untuk Anda yang ingin membeli cacing laut, perlu menyiapkan uang sebesar Rp 10.000 hingga Rp 25.000.
6. Ikan Bungkus

Rekomendasi Makanan Khas yang terakhir yaitu Ikan Bungkus. Untuk mayoritas orang mungkin lebih akrab dengan nama Pepes Ikan. Penampilan dari Pepes Ikan tersebut cenderung mirip dengan Ikan Bungkus yang berasal dari Papua.
Yang membedakan antara Pepes Ikan yaitu Ikan Bungkus ini memakai bahan dasar berupa ikan laut yang diolah menggunakan bumbu khas Raja Ampat yang terkenal begitu sedap. Bumbu dari Makanan Khas ini menggunakan bahan berupa bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit, kemiri dan cabai merah.
Bumbu-bumbu tersebut nantinya akan dicampur menjadi satu, kemudian dihaluskan dan dilumuri pada ikan tongkol sebelum akhirnya ikan tersebut dibungkus. Bumbu lain yang juga umum dipakai yaitu batang serai, lengkuas dan juga belimbing wuluh. Bahan-bahan tersebut akan dipotong dan dirilis dan dicampurkan.
Bahan yang dipakai dalam meracik ikan bungkus tersebut juga menggunakan daun salam yang memang bermanfaat dalam memberikan penyedap rasa bagi ikan tongkol yang dibungkus. Umumnya bahan yang digunakan untuk membungkus ikan tongkol yaitu berupa daun pisang supaya tidak rusak selama proses pembakarannya.
Untuk lebih nikmatnya, Anda bisa menyantap makanan khas ini memakai tambahan nasi. Cita rasa dari ikan bungkus yaitu gurih serta mempunyai aroma yang begitu khas dan wangi.
Itulah ulasan lengkap mengenai rekomendasi makanan khas yang berasal dari Raja Ampat, Papua. Bagi Anda yang tengah berkunjung ke Raja Ampat, maka sangat disarankan untuk mencicipi salah satu dari Makanan Khas yang telah di ulas secara lengkap di atas. Dijamin Anda tidak akan merasa kecewa dan bahkan Anda akan merasa nantinya.