Nikmati kelezatan Enrekang melalui 6 makanan khasnya yang terkenal enak, memanjakan lidah dan menjadi wajib untuk dicicipi!
Kabupaten Enrekang dianggap seperti sebuah kepingan surga dengan keindahan alam yang memanjakan mata. Sejauh mata memandang, kita sering melihat bukit-bukit berjejeran seperti tembok yang menyangga langit. Bukit hijau dan pegunungan dengan ujung yang diselimuti kabut tebal adalah pemandangan yang sering kita jumpai di kabupaten Enrekang.
Tidak heran jika daerah ini memiliki pilihan tempat wisata alam yang menjanjikan pesona luar biasa bagi wisatawan. Enrekang juga menjadi destinasi wisata bagi penduduk dari Sulawesi Selatan, seperti Palopo, Tana Toraja, hingga Makassar. Bukan hanya sekedar berwisata, pelancong juga mencicipi kuliner khas yang dikenal lezat.
Makanan khas Enrekang didominasi oleh resep tradisional yang juga merupakan warisan dari nenek moyang mereka. Pada dasarnya, perpaduan resep dari penduduk tidak jauh berbeda dengan daerah di Sulawesi Selatan lainnya. Namun tetap saja kabupaten ini memiliki makanan tradisional yang menjadi ciri khas penduduk lokal.
Bagi Anda yang memiliki rencana untuk berkunjung ke Enrekang, jangan ketinggalan untuk mampir di kedai pinggir jalan sembari berburu jajanan tradisional yang menggugah selera.
1. Ayam Bundu Bundu
Olahan ayam sepertinya merupakan makanan yang menjadi andalan di hampir seluruh daerah di Indonesia. Namun bagi orang Enrekang, mereka memiliki resep andalan yang membuat Ayam Bundu Bundu terasa istimewa, menjadikannya makanan khas yang paling diminati wisatawan.
Merujuk pada definisinya, Ayam Bundu Bundu adalah olahan ayam kampung yang dipotong kecil dan diberi bumbu rempah yang kaya rasa. Bumbu kuning dan serabut dari rempah-rempah yang digoreng membuat Ayam Bundu Bundu memiliki tampilan yang mudah dikenali.
Rempah pilihan yang membuat Ayam Bundu Bundu memiliki citarasa yang khas terdiri dari ketumbar, serai, kunyit, kemiri, jahe, dan juga parutan lengkuas. Setelah bumbu meresap, ayam kemudian digoreng namun tidak terlalu kering.
Penduduk Enrekang mempertahankan resep dan proses memasak Ayam Bundu Bundu secara tradisional sebagai bentuk penghormatan terhadap makanan warisan masyarakat Bugis.
2. Es Pisang Ijo
Setelah kenyang menyantap Ayam Bundu Bundu, Es Pisang Ijo akan menjadi pencuci mulut yang membuat semuanya terasa sempurna. Rasa manis dari sirup segar dengan tekstur bubur sum-sum putih yang lembut dan lumer di mulut akan menetralkan rasa rempah di lidah.
Selain itu, adonan tepung sagu yang membalut pisang kepok memberikan kenikmatan tersendiri saat menyantap Es Pisang Ijo. Rasa enak Es Pisang Ijo membuat minuman ini juga sempat viral di kota-kota besar di pulau Jawa.
Biasanya Es Pisang Ijo dijual dalam sebuah wadah mangkuk dengan harga mulai dari Rp 8.000,- saja. Anda bisa menemukan Es Pisang Ijo di kedai pinggir jalan di pusat kota. Es Pisang Ijo siap menjadi pemuas dahaga ketika menjelajah tempat wisata eksotis di Enrekang.
3. Pisang Epe
Olahan pisang selanjutnya yang tidak kalah istimewa dari Es Pisang Ijo adalah Pisang Epe. Olahan ini layak disebut sebagai camilan karena Pisang Epe sering disantap sebagai pengganjal perut sebelum waktu makan. Pisang Epe sendiri sebenarnya adalah makanan khas Sulawesi Selatan sehingga Anda bisa menjumpai Pisang Epe di kota-kota lain selain Enrekang.
Terbuat dari pisang kepok, setiap pisang dibagi menjadi 3 bagian lalu dijepit untuk kemudian dibakar. Selama proses pembakaran, pisang disiram air gula secara merata yang akan memberikan efek karamel yang renyah nan manis. Setelahnya, terdapat beberapa toping pilihan, seperti kacang, keju, cokelat, hingga rasa durian.
Pisang Epe cocok disantap di sore hari menemani Anda meminum segelas kopi. Saat mengunjungi kota Enrekang, pastikan Anda mampir ke penjual Pisang Epe yang bisa kita temui di sepanjang jalan.
4. Danke
Jika Belanda, Swiss, dan Italia terkenal dengan keju yang melegenda, Enrekang juga memiliki Danke, ‘keju’ khas masyarakat lokal yang terbuat dari susu Kerbau atau susu Sapi. Danke adalah makanan khas Enrekang sekaligus warisan turun temurun yang terus dilestarikan. Danke adalah makanan khas yang hanya ada di kabupaten ini sehingga saat Anda datang ke kota ini, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Danke.
Susu Sapi atau susu Kerbau diolah dengan cara direbus hingga mengental dan bertekstur kenyal seperti tahu. Susu cair yang berubah menjadi gumpalan kental kemudian dicetak dengan menggunakan daun pisang, biasanya berbentuk kerucut dan agak bulat. Setelah ditiriskan, Danke kemudian bisa dikonsumsi dengan cara digoreng.
Danke juga sering diolah menjadi kerupuk tradisional yang menjadi oleh-oleh khas Enrekang. Berdasarkan penelitian, Danke kaya akan beta karoten yang berguna bagi kesehatan mata, kulit, dan juga membantu menjaga tubuh dari radikal bebas di udara.
5. Pulu Mandoti
Satu lagi makanan tradisional Enrekang yang tidak bisa Anda temukan di daerah lain. Namanya adalah Pulu Mandoti. Jika mayoritas orang Indonesia mengkonsumsi nasi putih sebagai makanan utama, masyarakat sejak zaman dulu memiliki alternatif selain beras putih.
Ternyata masyarakat setempat juga sering mengolah beras ketan merah sebagai pengganti nasi. Tidak diketahui mengapa mereka mengolahnya, namun yang pasti, penggunaan beras ketan merah sudah dilakukan sejak jaman dulu kala. Berkat kemahsyurannya, Beras Ketan Merah Pulu Mandoti memiliki harga jual yang tinggi di pasaran.
Pulu Mandoti biasanya disajikan pada acara-acara tertentu dalam porsi yang banyak agar bisa dikonsumsi bersama-sama. Gunungan nasi beras merah dikepung beberapa pilihan lauk yang menggugah selera. Biasanya satu paket Pulu Mandoti disajikan lengkap bersama lauk pauk lain, seperti Ayam Bundu Bundu, sambal teri kacang, dan juga parutan kelapa muda.
Kombinasi lauk pauk dan nasi ketan merah memberikan tekstus yang berbeda ketika dikunyah. Setelah suapan pertama, Anda langsung merasa cocok dengan sajian Pulu Mandoti khas Enrekang.
6. Pa’piong
Makanan khas Enrekang terakhir yang tidak kalah lezatnya adalah Pa’piong. Ada 3 jenis daging yang digunakan untuk membuat Pa’piong dan Anda bisa memilih mana yang lebih disukai. Selain daging ayam, Pa’piong juga berisi daging babi atau daging kerbau.
Ketika mengunjungi Kota Dangke dan ingin mencicipi Pa’piong, pastikan tanya dulu jenis daging yang digunakan karena bagi seorang Muslim, haram hukumnya mengkonsumsi daging babi.
Sebagai makanan khas Enrekang, Pa’piong terasa unik karena cara memasak yang masih menggunakan teknik-teknik tradisional. Daging yang telah dicincang halus kemudian dicampur dengan berbagai bumbu tradisional yang sudah dihaluskan. Kemudian bumbu dan daging yang sudah tercampur dibungkus dengan daun pisang. Bungkusan daun pisang dimasukkan ke dalam bambu kecil untuk dibakar hingga matang.
Teknik memasak yang masih tradisional ini akan menciptakan aroma dan citarasa yang lezat tiada tara. Masyarakat setempat biasa langsung menyantap Pa’piong saat masih hangat.
Itulah sederet makanan khas Enrekang yang penuh cita rasa dan wajib dicoba oleh wisatawan. Menikmati sajian khas masyarakat lokal akan memberikan pengalaman tak terlupakan saat mengunjungi Enrekang.