Kelenteng Poo An Bio Rembang merupakan salah satu ikon wisata religi yang menunjukkan akulturasi budaya dan perjalanan sejarah Tionghoa di Indonesia.
Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Karangturi Gg. 7 No.15, Karangturi, Kec. Lasem, Kab. Rembang, Jawa Tengah. |
Berdiri megah di Jalan Karangturi VII, Kecamatan Lasem, Kelenteng Poo An Bio merupakan salah satu saksi bisu perjalanan sejarah dan kebudayaan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Sebagai bagian dari warisan budaya Tionghoa, kelenteng ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol akulturasi budaya yang kaya. Dibangun sekitar tahun 1740, Kelenteng ini menyimpan cerita panjang yang terjalin antara masyarakat Tionghoa dan lokal.
Lasem, sering disebut sebagai “Tiongkok Kecil,” menyediakan latar yang ideal untuk kelenteng ini dalam mengungkap cerita-cerita dari masa lalu yang masih bergema hingga saat ini. Arsitektur yang khas dan penuh detail, menjadi ciri yang menonjol dari kelenteng ini.
Setiap sudut bangunan ini tidak hanya menunjukkan keindahan estetika, tetapi juga filosofi mendalam yang terkandung di dalamnya. Keberadaannya hingga saat ini menjadi bukti toleransi dan kerukunan umat beragama di Lasem, Rembang.
Daya Tarik Wisata Kelenteng Poo An Bio

Meski tempat ini merupakan tempat peribadatan masyarakat Tionghoa, keindahan bangunannya membuat banyak orang tertarik untuk datang.
Bahkan, saat hari libur ada banyak kunjungan warga lokal dan juga wisatawan. Berikut beberapa daya tarik yang membuat banyak orang datang ke kawasan wisata religi ini.
Arsitektur yang Khas dan Penuh Detail
Kelenteng Poo An Bio menonjol dengan arsitektur yang khas dan penuh detail, mencerminkan kekayaan budaya Tionghoa.
Dari atapnya yang melengkung dengan hiasan naga hingga ukiran kayu yang rumit, setiap aspek bangunan ini dirancang untuk memberikan pengalaman estetis yang mendalam.
Pengunjung dapat menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengamati keindahan dan kerumitan desain yang terinspirasi dari tradisi kuno.
Apalagi bangunannya yang bertahan selama berabad-abad dan terus memikat mata mereka yang memandang. Jadi, cocok untuk pencinta sejarah dan budaya.
Sebagai Pusat Spiritual Komunitas Tionghoa
Kelenteng berfungsi sebagai pusat spiritual bagi komunitas Tionghoa di Lasem, tempat mereka melakukan ibadah dan upacara keagamaan.
Tempat ini menyimpan patung Kong Tik Cun Ong, dewa pelindung para perantau, yang menunjukkan pentingnya kelenteng sebagai tempat penguatan spiritual bagi mereka yang jauh dari tanah leluhur.
Simbol Akulturasi Budaya yang Kaya
Kelenteng Poo An Bio Rembang ini tidak hanya penting secara spiritual, tetapi juga sebagai simbol akulturasi budaya yang kaya antara masyarakat Tionghoa dan Jawa.
Terletak di Lasem, yang dikenal sebagai “Kota Tiongkok Kecil”, kelenteng ini menjadi bukti dari pertemuan dua budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Alamat dan Rute Mudah Menuju Lokasi

Menemukan kawasan wisata Kelenteng Poo An Bio di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, bukanlah tugas yang sulit berkat kejelasan alamat dan petunjuk rute yang tersedia.
Terletak di Jalan Karangturi VII No. 13-15, Desa Karangturi, kelenteng ini mudah diakses bagi siapa saja yang ingin mengunjungi.
Untuk mencapai lokasi yang kaya akan nilai sejarah dan budaya ini, pengunjung dapat mengikuti rute yang telah ditetapkan menuju kecamatan Lasem.
Kelenteng berada di sebelah timur Gedung Balai Kedamaian atau Vihara Maha Karuna. Jadi, siapa pun bisa dengan mudah menemukannya. Berdiri sejak tahun 1740, Kelenteng ini menjadi pusat spiritual bagi komunitas Tionghoa.
Rute menuju kelenteng ini melintasi jantung kota Lasem, memungkinkan pengunjung untuk merasakan atmosfer kota sebelum tiba di destinasi. Serasa berada di miniatur Tiongkok
Pengunjung yang datang dari luar kota dapat memulai perjalanan dengan mengarahkan kendaraan mereka menuju Kabupaten Rembang, dan selanjutnya mengikuti petunjuk ke Kecamatan Lasem.
Setibanya di Lasem, Kelenteng Poo An Bio dapat ditemukan dengan mengikuti penunjuk arah lokal atau menggunakan aplikasi navigasi.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan

Cukup banyak aktivitas yang bisa dilakukan di kelenteng yang menjadi kebangaan dari masyarakat Lasem ini. Apabila ingin datang berkunjung dalam waktu dekat, berikut beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan. Jadi, tidak hanya yang berhubungan dengan peribadatan saja.
1. Menikamti Keindahan Arsitektur dan Ornamen Khas Tionghoa
Kelenteng merupakan kanvas arsitektural yang menampilkan ornamen Tionghoa yang kaya. Pengunjung dapat menghabiskan waktu untuk mengagumi atap genteng bergaya Fujian, ukiran kayu yang rumit, dan lukisan dinding yang menggambarkan mitologi dan filosofi Tionghoa di Kelenteng Poo An Bio.
2. Berfoto Di Depan Patung Naga Kelenteng Poo An Bio
Patung naga yang menghiasi Kelenteng Poo An Bio di Rembang ini menawarkan latar yang sempurna untuk berfoto.
Naga, simbol kekuatan dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa, membuat spot ini menjadi favorit bagi pengunjung yang ingin mengabadikan kunjungan mereka dengan foto yang menarik.
3. Menyusuri Kampung Heritage Karangturi
Berjalan di sekitar Kampung Heritage Karangturi memberikan pengalaman menyelami sejarah dan budaya lokal. Pengunjung dapat melihat langsung rumah-rumah tradisional dan merasakan atmosfer historis kawasan ini, yang telah menjadi rumah bagi komunitas Tionghoa selama berabad-abad.
4. Mengikuti Kegiatan Festival Atau Perayaan Tradisional
Kelenteng Poo An Bio sering menjadi pusat kegiatan selama festival atau perayaan tradisional, seperti Imlek dan Cap Go Meh.
Pengunjung dapat berpartisipasi atau menyaksikan upacara adat, tarian barongsai, dan kegiatan keagamaan yang meriah, yang menunjukkan kekayaan tradisi komunitas Tionghoa.
Fasilitas yang Ditawarkan Kelenteng Poo An Bio

Kelenteng ini tidak hanya dikenal karena nilai historis dan arsitekturnya, tetapi juga karena fasilitas umum yang mendukung kenyamanan pengunjung.
Fasilitas ini mencakup area parkir yang luas, toilet yang bersih dan terawat, serta ruang ibadah yang tenang dan nyaman bagi mereka yang ingin berdoa atau meditasi.
Kelenteng Poo An Bio di Rembang ini tidak hanya merupakan sebuah tempat peribadatan yang sakral bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga sebuah monumen budaya yang mengajak kita semua untuk menghargai keberagaman.
Kunjungan ke kelenteng ini bukan hanya tentang spiritualitas, tetapi juga tentang memahami dan menghormati warisan budaya.