De Javasche Bank merupakan peninggalan sejarah perbankan yang terkait erat dengan masa kolonial Belanda di Surabaya, mencerminkan warisan berharga bagi negeri ini.
Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Garuda No.1, Krembangan Selatan, Kec. Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur. |
De Javasche Bank adalah sebuah institusi yang menampilkan warisan sejarah perbankan di Indonesia. Tempat ini tergolong sebuah museum yang terkait dengan bank sentral Hindia Belanda di masa kolonial.
Di sini, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi unik dan menarik. Selain itu juga belajar langsung mengenai sistem perbankan pada masa lalu.
Objek wisata di Surabaya ini diresmikan pada tahun 2012 silam, setiap hari selalu ada wisatawan yang datang. Memang tidak terlalu ramai jika dibandingkan tempat yang menawarkan panorama alam atau wahana permainan.
Namun setidaknya, ada nilai lebih ketika anda berkunjung. Minimal yakni menyaksikan langsung koleksi benda unik seputar perbankan.
Pengunjung dapat melihat berbagai benda antik yang mungkin tidak ditemukan ditempat lain. Misalnya mesin penghancur uang yang sudah terlihat sangat tua, kemudian ada juga meja teller yang masih terawat dengan baik.
Bangunannya pun memberikan kesan yang berbeda, sangat kental dengan nuansa kolonial belanda yang didominasi putih tulang.
Sejarah Museum De Javasche Bank
De Javasche Bank atau Bank Jawa merupakan lembaga keuangan penting yang memiliki peran sentral dalam sejarah ekonomi Hindia Belanda.
Berdiri pada tahun 1828, bank ini didirikan oleh pemerintah Belanda untuk mengatur kebijakan keuangan di wilayah jajahannya di Hindia Belanda, yang kini merupakan wilayah Indonesia.
DJB didirikan pada masa pemerintahan kolonial Belanda seorang administrator kolonial Inggris.
Bank ini memiliki tujuan utama untuk mengelola kebijakan moneter, menerbitkan mata uang, memfasilitasi perdagangan, dan mendukung kebijakan fiskal pemerintah kolonial. Keberadaannya juga menjadi cikal bakal sistem perbankan di Indonesia.
Pada awalnya, Pada awalnya, De Javasche Bank di Surabaya ini berfungsi sebagai bank swasta. Tetapi pada tahun 1866, pemerintah Belanda mengambil alih kendali bank ini dan menjadikannya bank sentral Hindia Belanda.
Bank ini memiliki otoritas penuh dalam mengendalikan kebijakan moneter dan mata uang di wilayah tersebut, termasuk di Surabaya.
Saat ini, gedung yang menjadi saksi aktivitas perbankan di masa penjajahan tersebut masih berdiri kokoh. Dominasi warna putih gading memberikan kesan semakin klasik.
Gedung ini sempat dirobohkan dan dibangun kembali, tepatnya pada tahun 1904. Sebagaimana bangunan zaman dahulu, ciri khasnya yakni terdapat pilar besar di berbagai sudut.
Koleksi Museum De Javasche Bank
Tidak jauh berbeda seperti museum pada umumnya, warisan sejarah ini juga menyimpan berbagai benda antik untuk dipamerkan kepada wisatawan. Ada yang menarik selama anda berkunjung, yakni beberapa benda hanya ditemukan di sini karena tergolong sangat unik.
1. Mesin Penghancur Uang
Koleksi pertama yang banyak menarik perhatian pengunjung yakni mesin penghancur uang. Dari depan memang tampak seperti kotak kaca biasa, namun di dalamnya terdapat pisau yang sangat tajam.
Sebagaimana namanya, fungsi dari alat ini yaitu untuk menghancurkan uang. Bukan hanya uang kertas saja, namun juga uang logam yang tidak lagi dipakai.
2. Mesin Pond
Mesin pond merupakan koleksi berikutnya di wisata De Javasche Bank ini. fungsinya hampir mirip seperti mesin penghancur uang. Hanya saja kali ini tidak dijadikan serpihan yang nantinya dibakar supaya tidak disalahgunakan.
Mesin ini hanya melubangi uang yang tidak terpakai. Hanya untuk uang kertas, yang nantinya terdpat lubang berbentuk bintang.
3. Mesin Penghitung Uang
Meskipun sudah lama, namun salah satu koleksi di museum ini masih digunakan hingga tahun 2005 kemarin.
Mesin penghitung uang bekerja sangat akurat untuk menentukan nominal sejumlah uang yang dimasukkan. Mesin ini dapat digunakan untuk menghitung uang logam dan juga uang kertas yang sebelumnya disortir terlebih dahulu.
4. Meja Teller
Pastinya anda tidak asing dengan yang namanya meja teller, Museum De Javasche Bank Surabaya juga memilikinya. Meja ini masih terawat dengan baik, bahannya berupa kayu yang masing-masing dilengkapi kawat jaring sebagai pengaman.
Terdapat beberapa bilik yang dicat warna cokelat, semuanya terdapat lubang kecil sebagai penghubung nasabah dengan teller.
5. Koleksi Uang Kertas Antik
Tentunya uang yang beredar di masa kolonial Belanda dengan saat ini berbeda. Meski sekarang tidak memiliki nilai, namun koleksi uang antik di museum ini tergolong unik.
Ada beberapa macam uang yang dibedakan sesuai nominalnya. Uang ini tertata rapi di etalase yang tertutup kaca tebal sebagai pengaman nya.
6. Kamera Pengintai Tradisonal
Koleksi museum De Javasche Bank Surabaya selanjutnya yakni kamera pengintai tradisional. Perlu diketahui, zaman dulu tidak ada kamera CCTV yang merekam setiap aktivitas pada jangkauannya.
Sebagai pengganti, pemerintah Hindia membuat kamera pengintai yang berupa cermin yang dipasang di setiap sudut ruangan.
Alamat dan Rute Mudah Menuju Lokasi
Lokasi objek museum bersejarah di Surabaya ini sangat strategis sehingga mudah dikunjungi. Jarak dari pusat kota relatif dekat, hanya sekitar 4 kilometer.
Dengan kecepatan kendaraan normal, anda dapat menempuhnya selama 10 menit. Alamat lengkapnya berada di Jalan Garuda No.1, Krembangan Selatan, Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Rute menuju kawasan wisata De Javasche Bank ini, jika berangkat dari Alun-alun Surabaya yakni melewati Jalan Gubernur Suryo, kemudian ke Jalan Tunjungan dan Jalan Gemblongan.
Berikutnya ke Jalan Pahlawan, lalu ke Jalan Jembatan Merah. Lanjutkan perjalanan sekitar 300 meter sambil melihat papan petunjuk, anda akan tiba di lokasi wisata.
Tiket Masuk dan Jam Operasional
Museum merupakan tempat menyimpan koleksi benda bersejarah yang dapat dikunjungi siapa saja. Namun tentunya tidak gratis, karena anda harus membeli tiket masuk untuk mengakses lokasinya.
Meski demikian, biaya yang harus dikeluarkan tidak terlalu besar. Anda hanya perlu mengeluarkan dana sebesar 5.000 rupiah untuk satu orang.
Selain harga tiket masuk De Javasche Bank diatas, anda juga harus membayar retribusi parkir jika membawa kendaraan pribadi.
Sama halnya seperti tempat wisata pada umumnya, sepeda motor dipatok 2.000 rupiah, sedangkan mobil 5.000 rupiah. Museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 22.000 WIB.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Selama berada di museum, ada banyak hal yang dapat dilakukan. Kebanyakan berupa kegiatan pembelajaran atau edukasi. Selain itu, anda juga bisa mengelilingi setiap sudut lokasi untuk melihat berbagai koleksi benda yang unik.
Belajar Sistem Perbankan Zaman Dulu di De Javasche Bank
Salah satu kegiatan yang menarik dilakukan di Museum De Javasche Bank yaitu belajar sistem perbankan. Ada sedikit perbedaan jika dibandingkan sekarang, terutama dari alat yang digunakan.
Dapat dikatakan bahwa museum ini menjadi awal mula bagaimana sistem perbankan di Indonesia dimulai, tepatnya di daerah Jawa.
Melihat Koleksi Benda Kuno
Banyaknya koleksi benda kuno tidak hanya disimpan saja, namun juga dipamerkan. Wisata sejarah ini menyimpan dan memelihara setiap benda yang dulu pernah digunakan untuk aktivitas perbankan.
Anda dapat berkeliling lokasi dan melihat semua koleksi benda tersebut. Beberapa telah disebutkan, yakni koleksi uang kertas, mesin pond, dan meja teller.
Berburu Spot Fotografi
Kurang lengkap rasanya jika anda tidak berburu spot foto selama mengunjungi Museum De Javasche Bank. Meski tidak ada keindahan seperti objek wisata alam, namun keunikan setiap bendanya dapat dijadikan koleksi fotografi.
Anda juga dapat menggunakan bangunan depan gedung sebagai spot utama karena terkesan unik dan klasik.
Fasilitas yang Ditawarkan De Javasche Bank
Supaya wisatawan merasa betah dan tidak kecewa, pengelola menyediakan berbagai fasilitas penting. Misalnya area parkir yang luas, toilet, dan juga mushola.
Jika ada keperluan penting, anda dapat menuju ke pusat informasi. Di sini juga terdapat area khusus bagi pengunjung yang ingin bersantai dengan menyediakan tempat duduk yang nyaman.
Objek wisata yang menawarkan pengetahuan sejarah dan koleksi benda antik memang jarang diminati. Padahal ada banyak manfaat yang didapatkan, salah satunya menambah pengetahuan.
Wisata De Javasche Bank ini sebenarnya bukan hanya museum, namun juga simbol dari masa kolonial Hindia Belanda yang memiliki dampak besar pada ekonomi Indonesia.