Alun-Alun Demak merupakan tempat berkumpul dengan fasilitas yang lengkap, seperti tempat parkir, lampu penerangan, CCTV, dan lainnya.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Sultan Fatah No.41, Kauman, Bintoro, Kec. Demak, Kab. Demak, Jawa Tengah. |
Selain ke Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga, tempat apa lagi yang bisa dikunjungi di Kabupaten Demak? Jawabannya adalah Alun-Alun Demak atau yang juga biasa disebut sebagai Alun-Alun Simpang Enam. Selain sebagai tempat berkumpulnya masyarakat Demak, alun-alun ini juga memiliki nilai tambah lainnya.
Alun-alun yang sudah ada sejak jaman Majapahit ini merupakan tempat yang dulunya digunakan Sunan Kalijaga untuk berdakwah. Jadi, Alun-Alun Simpang Enam cocok untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata dalam rangkaian perjalanan wisata Walisongo.
Tempatnya yang luas dan hijau cocok untuk dijadikan sebagai tempat beristirahat setelah wisatawan melalui perjalanan yang jauh ke Demak. Ingin tahu fakta menarik selengkapnya tentang Alun-Alun Kota Wali? Simak rute perjalanan, harga tiket, aktivitas yang menarik, dan fasilitas dari Alun-Alun Simpang Enam berikut ini.
➣ Periksa Promo Hotel di Semarang
Daya Tarik Wiata Alun-Alun Demak
Sama seperti alun-alun pada umumnya, Alun-Alun Simpang Enam berfungsi sebagai tempat berkumpul masyarakat sekitar. Hal yang membuat alun-alun dari Kota Wali ini spesial adalah adanya nilai tambah lain di dalamnya, yaitu nilai sejarah dan religi. Selengkapnya, berikut daya tarik dari Alun-Alun Kota Demak:
1. Alun-Alun yang Penuh Sejarah
Sejarah dari Alun-Alun Kota Demak diawali di akhir masa Kerajaan Majapahit dan awal masa Kesultanan Demak. Di waktu itu, para Walisongo kerap kali berada di Demak, khususnya Sunan Kalijaga. Pada waktu itu, Alun-Alun Simpang Enam menjadi tempat yang digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah.
Inilah tempat yang kerap kali digunakan Sunan Kalijaga mengadakan pertunjukan Wayang. Posisinya yang strategis, luas, dan bersebelahan dengan Masjid Agung membuat alun-alun menjadi lokasi yang cocok untuk berdakwah di masa itu.
Pagelaran wayang digunakan oleh beliau sebagai sarana untuk berdakwah, karena mudah untuk diterima masyarakat Jawa pada waktu itu. Masyarakat sudah terbiasa dengan budaya Hindu-Budha dan sulit untuk menerima budaya baru.
Jadi, supaya budaya Islam lebih mudah untuk masuk ke masyarakat, budaya ini perlu untuk dicampur dengan budaya Hindu-Budha. Hal terpenting, cara dakwah yang digunakan tetap tidak menghilangkan nilai-nilai dan ajaran pokok dari Agama Islam.
➣ Tur Semarang 1 Hari: Saloka, Dusun Semilir, Cimory Dairyland
2. Berada di Kawasan Wisata Religi
Jika wisatawan merupakan orang dari luar Kabupaten Demak, kemungkinan besar mereka mengunjungi alun-alun dalam rangka tur wisata religi. Alun-Alun Demak berada di dalam kawasan wisata religi Walisongo. Orang-orang berkunjung ke tempat yang hijau ini setelah mengunjungi Makam Sunan Kalijaga dan Masjid Agung Demak.
4. Area Terbuka Hijau yang Luas
Alun-Alun Kota Demak menawarkan area terbuka hijau yang cukup luas. Hal tersebut membuat alun-alun memiliki sebuah fungsi utama, yaitu tempat berkumpulnya masyarakat Kabupaten Demak. Tanah lapang yang hijau ini merupakan tempat yang cocok untuk mengadakan acara yang mendatangkan banyak masa.
Acara yang dimaksud seperti pengajian akbar, sholawatan, konser musik, pagelaran seni, dan lain sebagainya. Selain itu, Alun-Alun Demak juga bisa digunakan sebagai tempat bermain masyarakat sekitar. Mereka bisa bermain bersama teman dan keluarga di tempat lapang yang hijau ini.
Masyarakat juga bisa memanfaatkan rerumputan dan jogging track yang ada di alun-alun untuk berolahraga.
➣ Waterpark di Taman Wisata Kopeng Semarang
5. Suasana Malam Hari yang Syahdu
Alun-Alun Demak dilengkapi dengan lampu Mast yang cukup tinggi di beberapa sudutnya. Jika diperhatikan, ada 3 buah lampu Mast yang dipasang di sekitar alun-alun. Dengan adanya lampu ini, alun-alun tidak akan gelap di malam hari selama ketiga lampu tersebut menyala.
Jika duduk santai di tengah alun-alun di malam hari, wisatawan akan merasakan suasana malam hari yang syahdu. Wisatawan bisa bersantai melihat bangunan-bangunan besar yang ada di sekeliling, melihat lampu warna-warni dari kendaraan dan bangunan di sekitar, dan mendengar lantunan adzan dari Masjid Agung Demak.
Alamat dan Rute Mudah Menuju Lokasi
Lokasi dari Alun-Alun Demak adalah di pusat Kota Demak, Jawa Tengah, tepatnya di Jl. Sultan Fatah. Di sekeliling alun-alun terdapat sejumlah bangunan penting, seperti Masjid Agung, Rutan Kelas IIB Demak, Kejaksaan Negeri Demak, dan SMPN 2 Demak. Untuk mengunjungi alun-alun bersejarah ini dari Kota Semarang, wisatawan bisa memanfaatkan Jalan Pantura.
Jarak dari pusat Kota Semarang ke pusat Kota Demak adalah sejauh 30 km. Jika kondisi jalan lancar, perjalanan dari Simpang Lima Semarang akan memakan waktu kurang lebih 60 menit. Dari lokasi tersebut, wisatawan bisa langsung menuju ke Jalan Pantura.
Ketika berada di Jalan Pantura, ikuti rambu-rambu yang mengarahkan ke Kota Demak atau Kudus. Lurus saja ikuti Jalan Pantura hingga mentok di Alun-Alun Simpang Enam Demak.
Tiket Masuk dan Jam Operasional
Seperti alun-alun pada umumnya, Alun-Alun Demak juga tidak memiliki tiket masuk. Ruang terbuka yang hijau ini tidak memiliki pagar dan dapat dimasuki oleh siapapun. Hal tersebut membuat alun-alun menjadi tempat peristirahatan yang murah meriah setelah wisatawan menempuh perjalanan yang jauh ke Demak.
Hal yang perlu dibayarkan oleh pengunjung adalah uang kontribusi parkir yang nominalnya tergantung dari jenis kendaraan yang dibawa.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Apa saja aktivitas menarik yang bisa wisatawan lakukan di Alun-Alun Demak? Berikut daftarnya:
1. Bercengkrama Bersama Keluarga atau Kawan
Alun-Alun Demak merupakan tempat yang cocok digunakan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga maupun teman. Apalagi ketika dikunjungi di malam hari, lokasinya yang sejuk, penuh dengan penerangan, dan banyak pedagang kaki lima ini cocok digunakan untuk menghabiskan waktu.
2. Berolahraga di Alun-Alun Demak
Alun-Alun Simpang Enam memiliki jogging track yang cukup luas di sekelilingnya. Area ini cocok untuk digunakan sebagai lokasi jogging, baik oleh masyarakat sekitar maupun oleh wisatawan. Waktu terbaik untuk melakukan jogging di area hijau ini adalah di pagi dan sore hari.
Bagian tengah alun-alun yang lapang juga bisa digunakan untuk melakukan olahraga lainnya, seperti senam, sepak bola, voli, dan olahraga lainnya.
3. Menghadiri Event
Sama seperti alun-alun pada umumnya, Alun-Alun Demak kerap kali digunakan sebagai lokasi diadakannya sebuah event. Acara yang diadakan seperti acara religi, musik, kesenian lainnya, komunitas, dan acara-acara lainnya. Ketika sedang diadakan event di alun-alun, tidak ada salahnya untuk mampir dan ikut meramaikan acara tersebut.
Fasilitas yang Ditawarkan Alun-Alun Demak
Alun-Alun Demak memiliki fasilitas yang sama seperti alun-alun pada umumnya. Tempat ini memiliki lahan parkir yang cukup luas, yang mana bisa digunakan sebagai lokasi parkir motor, mobil, dan bus. Khusus bus, lokasi parkirnya ada di sebelah utara alun-alun. Tempat parkir khusus bus dilengkapi dengan toilet umum dan toko oleh-oleh.
Alun-Alun Simpang Enam merupakan salah satu alun-alun yang tidak dihiasi bangunan atau pepohonan di bagian tengahnya. Bagian utamanya yang lapang membuat alun-alun yang bersih ini terlihat sangat luas. Di sekeliling bagian utama terdapat jogging track yang dilapisi dengan keramik bertuliskan 99 nama Allah.
Area selatan, timur, dan utara dilengkapi dengan pepohonan yang bisa digunakan wisatawan untuk berteduh di siang hari.
Meskipun terlihat sama dengan alun-alun lainnya, Alun-Alun Demak memiliki nilai sejarah yang berbeda dengan yang lain. Jangan sampai meniadakan kunjungan ke alun-alun yang hijau ini ketika berwisata ke Kota Wali. Rasanya kurang lengkap ketika mengunjungi Masjid Agung dan Makam Walisongo tanpa mengunjungi Alun-Alun Simpang Enam.